Menkeu Bantah Inflasi Juni Rendah Karena Daya Beli Turun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2015 18:33 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Juni 2015 sebesar 0,54 persen menyusul naiknya harga-harga seluruh jenis barang dan jasa.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kedua kiri) didampingi Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi (kiri), Inspektur Jenderal Kiagus Ahmad Badaruddin (tengah) dan Dirjen Perimbangan Keuangan Budiarso Teguh Widodo (kedua kanan) menggelar jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/7).(Antara Foto/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan, Bambang P.S Brodjonegoro mengklaim rendahnya inflasi Juni sebagai keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia mengendalikan harga barang dan jasa. Pernyataan itu dibuat Bambang untuk membantah anggapan sejumlah kalangan yang menilai pelemahan daya beli masyarakat sebagai faktor dibalik  inflasi rendah.

"Indikasinya berarti kita bisa kendalikan selama Ramadhan dan lebaran," ujar Menkeu di Jakarta, Senin (13/7).

Selama puasa dan lebaran, kata Bambang, sekalipun pasokan pangan meningkat jika tidak diimbangi dengan permintaan yang memadai maka harganya tetap akan naik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah bulan lalu kita sudah lakukan operasi pasar, akhirnya kenaikan harga bisa dikendalikan," tutur Bambang.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Juni 2015 sebesar 0,54 persen menyusul naiknya harga-harga seluruh jenis barang dan jasa.  

Menurut Bambang, pasokan bahan pangan yang memadai terbukti mampu meredam tingginya permintaan pasar selama bulan puasa.

"Tapi sekali lagi saya katakan kalau lebaran, apapun kondisi daya belinya, pemerintah sudah berusaha mengatasi dengan operasi pasar dan pengendalian harga," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) merekam pelemahan transaksi penjualan di tingkat eceran pada bulan lalu selaras dengan penurunan daya beli masyarakat. Hal itu terlihat dari hasil survei Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2015 yang hanya tumbuh 18,5 persen secara tahunan atau lebih rendah pertumbuhan bulan sebelumnya 19,8 persen.

Berdasarkan survei penjualan riil tersebut, BI menyimpulkan perlambatan pertumbuhan penjualan pertumbuhan tahunan penjualan eceran diperkirakan bakal berlanjut pada Juni 2015.

Dari sisi harga, bank sentral memperkirakan tekanan inflasi baru akan mengendur pada Agustus dan November. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 dan 6 bulan yang akan datang masing-masing sebesar 145,9 dan 132,2, lebih rendah dibandingkan 146,4 dan 135,5 pada bulan sebelumnya.

(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER