Jakarta, CNN Indonesia -- Okupansi pesawat Sriwijaya Air diprediksi hanya naik sekitar 5 persen hingga 10 persen pada musim mudik tahun ini menyusul yang persaingan ketat dengan moda transportasi darat.
“Tingkat okupansi penerbangan reguler itu ada di kisaran 85 -87 persen, sekarang kira-kira ditambah 5 persen,” kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono kepada CNN Indonesia, Kamis (16/7).
Meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, kata Agus, membuat kenaikan penumpang Sriwijaya ang Swriwijaya Air diperkirakan hanya sekitar 5 persen hingga 10 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Sriwijaya Air telah mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang saat musim mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Antara lain dengan menyediakan kursi tambahan sebanyak 74.034 unit di 16 rute penerbangan sejak 10 Juli hingga 25 Juli 2015.
Selain itu, lanjut Agus, penambahan kursi juga dilakukan pada beberapa rute tambahan di luar penerbangan reguler seperti rute penerbangan dari Jakarta ke beberapa kota besar seperti Medan, Padang, Solo, Surabaya, Semarg, Yogyakarta, Malang, Pangkalpinang, Denpasar, dan Pontianak, maupun sebaliknya.
“Hampir setiap rute menarik untuk digunakan pelanggan, karena pelanggan tidak hanya bepergian untuk lebaran tapi juga untuk liburan sekolah,” kata Agus.
Sejau ini, Agus menilai kondisi kepadatanan penumpang pada H-1 lebaran masih relatif lancar. Kendati demikian, adanya erupsi Gunung Gamalama hari ini mengakibatkan salah satu penerbangan Sriwijaya Air rute Manado-Ternate terpaksa ditunda.