ASDP: Pemudik yang Kembali dari Sumatera Capai 60 Persen

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 11:36 WIB
Setelah melalui angka tertinggi pada H+3 kemarin, penyeberangan arus balik di Pelabuhan Bakauheni sedikit mengalami penurunan.
Sejumlah pemudik kendaraan bermotor KM Dobonsolo ketika mudik gratis jalur laut di Terminal Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 11 Juli 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melansir hingga Kamis (23/7), jumlah pemudik yang kembali dari pulau Sumatera dengan moda kapal laut baru mencapai 60 persen. Jumlah penumpang yang menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni terpantau mengalami penurunan sejak H+3 Lebaran.

Christine Hutabarat, Corporate Secretary di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengatakan setelah melalui angka tertinggi pada H+3 kemarin, penyeberangan arus balik di Pelabuhan Bakauheni sedikit mengalami penurunan.

“Sejumlah 101.437 orang penumpang, 12.025 unit kendaraan roda dua dan 9.380 unit kendaraan roda empat telah diseberangkan. Jika dibandingkan dengan hari puncak arus balik H+3 terdapat penurunan sebesar 6 persen pada penumpang, 2 persen untuk roda dua dan 9 persen untuk roda empat,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, lanjutnya, PT ASDP Cabang Bakauheni telah menyeberangkan 405.602 orang penumpang (63 persen pemudik), 42.143 unit roda dua (64 persen) dan 40.918 unit kendaraan roda empat (63 persen).

“Sehingga masih ada sekitar 242.198 orang, 23.213 unit motor dan 23.921 unit mobil yang belum kembali,” ungkapnya.

Mengantisipasi para pemudik yang belum kembali, lanjut Christine, pihaknya bakal berkoordinasi terus menerus dengan Otoritas Pelabuhan Kementerian Perhubungan dalam mengoptimalkan pola operasi kapal.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan angkutan nasional lebaran mulai dioperasikan sejak 15 hari sebelum hari raya Idul Fitri hingga sembilan hari setelah hari kedua lebaran.

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu mengungkapkan, wilayah penyelenggaraan konsentrasi terletak di 13 provinsi, 44 terminal bus, delapan lintasan penyeberangan utama, 52 pelabuhan laut, dan 35 bandara serta jalur kereta api Jawa-Sumatera.

"Penyeberangan Merak-Bakauheuni ada tambahan yang bisa mengangkut 200 kendaraan, tergantung jenis dan 800 penumpang," kata Jonan belum lama ini.

Jonan menilai, sarana berupa moda jalan raya atau bus mengalami kenaikan lima persen dibanding tahun lalu, yakni menjadi 44.871 bus, AKDP, dan pariwisata. Sedangkan kapal penyeberangan juga mengalami kenaikan dari 174 kapal tahun lalu menjadi 187 kapal tahun ini.

"Untuk laut, hanya naik lima kapal, dari 1.259 menjadi 1.264, termasuk dua kapal TNI AL yang disiagakan apabila memang ada kebutuhan yang meningkat," ujarnya. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER