Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku telah mengeluarkan izin impor gula mentah (raw sugar) sekitar 600 ribu ton untuk periode Juli-September 2015. Alokasi tersebut sekitar 40 persen dari total rekomendasi impor gula yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian untuk masa importasi kuartal II dan III 2015 yang mencapai 1,58 juta ton.
“Sudah dikeluarin kan (izin impornya). Ada 600 ribu ton kalau tidak salah (untuk kuartal III)," kata Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam acara Halal bi Halal di Gedung Kemendag, Jakarta, Kamis (23/7).
Rahmat mengungkapkan kebijakan impor gula mentah tersebut dilakukan untuk menjaga pasokan gula rafinasi bagi industri makanan dan minuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“(Izin) itu sudah dikeluarkan untuk menjaga produksi gula rafinasi yang memberikan dampak juga pada industri makanan dan minuman,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menegaskan, pemerintah selalu melakukan evaluasi kegiatan produksi makanan dan minuman setelah mengeluarkan izin impor.
Sebelumnya, pada kuartal II tahun ini Kemendag telah mengeluarkan izin impor gula mentah sebanyak 945.643 ton atau lebih tinggi dibandingkan dengan impor kuartal I yang sebesar 672 ribu ton. Pasalnya, kebutuhan gula untuk industri (rafinasi) di industri makanan dan minuman diperkirakan akan meningkat menjelang Ramadhan dan lebaran.
(ags/ags)