Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan tol trans-Jawa ruas Solo-Sragen selesai pada Desember 2016 menyusul tuntasnya proses pembebasan lahan. Jalan tol ini diharapkan sudah bisa beroperasi pada masa mudik lebaran tahun depan.
Dengan tersambungnya semua ruas jalan tol tersebut, Jokowi berharap ongkos transportasi dan biaya logistik akan menjadi lebih murah.
“(Saat ini) ongkos transportasi dan logistik kita lebih tinggi 2,5 persen dari negara tetangga,” ujar Jokowi seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Jokowi tersebut disampaikannya saat meninjau proyek jalan tol Solo-Sragen di Jawa Tengah pad aakhir pekan lalu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laporannya mengatakan, secara keseluruhan permasalahan lahan tidak menjadi penghalang pengerjaan tol tersebut.
Ia menjelaskan, untuk ruas Kartosuro – Karanganyar sepanjang 10,4 km tanah sudah 94 persen bebas, sedangkan Karanganyar – Sragen sepanjang 13,7 km sudah 91 persen dibebaskan.
Selanjutnya, ruas tol Sragen – Ngawi (54,5 km) sudah 88 persen bebas, Ngawi – Madiun (19,6 km) bebas 84 persen, Madiun – Caruban (8,5 km) bebas 69 persen, dan Caruban – Nganjuk (35,6 km) bebas 63 persen.
Sebagai informasi, jalan tol sepanjang mencapai 180 km tersebut dibagi menjadi tiga paket pekerjaan. Paket pertama adalah ruas Solo-Kartosuro sekitar 20,9 km di Solo – Ngawi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah dan dibiayai dari APBN murni.
Paket kedua adalah ruas Nganjuk – Kertosono sepanjang 39,10 km di Ngawi – Kertosono yang juga menjadi tanggung jawab Pemerintah yang didanai oleh pinjaman dari China sepanjang 37,4 km. Sisanya 1,70 km di danai APBN Murni. Paket ketiga adalah ruas di Sragen – Nganjuk yang dilakukan oleh investor.