Penyaluran Kredit Turun, Laba Bank Danamon Susut

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 18:50 WIB
Tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Danamon meningkat, dari 2,5 persen pada kuartal I menjadi 2,9 persen pada kuartal II.
Jajaran Direksi PT Bank Danamon dalam paparan kinerja Bank Danamon kuartal II. Jakarta, Selasa (28/7). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencetak laba bersih Rp 1,25 triliun  pada semester I 2015, turun 18,4 persen dibandingkan dengan perolehan laba pada paruh pertama 2014 yang sebesar Rp 1,48 triliun.

Secara kuartalan, laba Danamon pada periode April-Juni tahun ini sebesar Rp 565 miliar, lebih rendah 17,7 persen dibandingkan dengan keuntungan kuartal I 2015 yang sebesar Rp 687 miliar.

Direktur Utama Danamon, Sng Seow Wah, menjelaskan penurunan kinerja Danamon selaras dengan perlambatan ekonomi nasional. Fenomena ini juga menyebabkan penyaluran kredit anak usaha Danamon, Adira Finance, turun 4 persen menjadi hanya Rp 48,6 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan kondisi makroekonomi memang sangat besar selama tahun 2015 ini dan berdampak kepada bisnis kami," ujarnya dalam konferensi pers di Menara Danamon, Selasa (28/7).

Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim, mengatakan perlambatan kredit otomotif disinyalir sebagai penyebab utama menurunnya pertumbuhan laba Danamon pada periode ini. Hal ini terkait erat dengan lesunya penjualan kendaraan bermotor secara nasional.

Berdasarkan segmentasinya, Danamon mencatat pertumbuhan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 7 persen, sedangkan kredit ritel dan syariah tumbuh masing-masing 16 persen dan 46 persen.

Secara total, penyaluran kredit Danamon pada semester I 2015 minus  3 persen, dari Rp 140,6 triliun pada paruh pertama 2014 menjadi Rp 136,3 triliun.

Di sisi lain, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Danamon justru meningkat, dari 2,5 persen pada kuartal I menjadi 2,9 persen pada kuartal II. Angka ini melebihi rata-rata NPL industri perbankan yang hanya mencapai 2,46 persen.

"Keseluruhan akhir tahun NPL tergantung kondisi perekonomian. Namun Danamon akan meningkatkan kemampuannya dalam collection. Jadi keseluruhan mudah-mudahan kita bisa jaga," ujar Vera.

Hingga akhir tahun, Vera Eva Lim memprediksi pertumbuhan kredit Danamon masih akan landai. Ramalan tersebut mempertimbangkan daya beli masyarakat Indonesia yang rendah.

"Secara keseluruhan kami memprediksi pertumbuhan kredit akan flat, paling tidak 1 persen saja," ujar Vera.

Kendati demikian bank asal Singapur itu berhasil menghimpun dana giro dan tabungan sebesar Rp 55,2 triliun, meningkat 13 persen dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga (DPK) semester I 2014 yang sebesar Rp 48,8 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER