Penjualan Mobil Susut 8% di Asean, Pasar RI Anjlok Terparah

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 08:50 WIB
Penguasaan pasar otomotif Indonesia di Asean turun pada paruh pertama 2015, dari 40 persen pada semester I 2014 menjadi 35,4 persen.
Sejumlah pengunjung berada di antara jajaran mobil yang dipamerkan di Tunjungan Plaza Surabaya, Senin (29/9). (Antara Foto/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar otomotif Asean turun 7,9 persen pada paruh pertama 2015, di mana penurunan penjualan terparah terjadi di Indonesia yakni minus 12,3 persen.

Asean Automotive Federation (AAF) mencatat total penjualan kendaraan roda empat di kawasan Asia Tenggara selama Januari-Juni 2015 sebanyak 1,48 juta unit, turun 7,9 persen dibandingkan dengan penjualan semester I 2014 yang mencapai 1,6 juta unit.

Dari sisi volume penjualan, Indonesia masih menjadi pasar terbesar otomotif kawasan, yakni mencapai 525.458 unit atau menguasai 35,45 persen pangsa pasar. Namun, penguasaan pasar Indonesia turun dari sebelumnya 40 persen selama Januari-Juni 2014, di mana pada periode itu angka penjualan mobil nasional mencapai 642.110 unit. Secara persentase, volume penjualan mobil di Tanah Air anjlok 18,2 persen pada semester I 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan pangsa pasar juga terjadi di Thailand, yang merupakan kompetitor utama Indonesia di Asean. Penjualan mobil di Thailand turun 16,3 persen setelah hanya berhasil menjual mobil sebanyak 369.109 unit. Akibatnya, pangsa pasar otomotif Negeri Gajah Putih terkoreksi menjadi 24,9 persen dari sebelumnya 27,4 persen pada semester I 2014.

Selain Indonesia dan Thailand, penurunan pangsa pasar Brunei Darussalam juga turun, dari sebelumnya 0,55 persen menjadi 0,53 persen. Dari sisi penjualan, jumlah mobil baru yang mengaspal di Brunei hanya 7.884 unit, berkurang 12,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 8.992 unit.

Berbeda halnya dengan Malaysia, meskipun penjualan mobil di sana turun 3,3 persen, tetapi pangsa pasarnya justru naik dari 20,7 persen menjadi 21,7 persen. Pasalnya, jumlah mobil yang terjual di Negeri Jiran pada paruh pertama 2015 hanya 322.184 unit, turun dari penjualan Januari-Juni 2014 yang sebanyak 333.156 unit.

Ancaman Baru

Ketika Indonesia dan Thailand-yang selama ini menjadi raja otomotif Asean-terjerembab, sejumlah negara yang selama ini tak diperhitungkan justru pasarnya semakin gemuk. Adalah Filipina, Vietnam, dan Singapura yang ekspansi pasar otomotifnya semakin mengancam duet Indonesia-Thailand di kawasan.

Data statistik yang dirilis AAF menunjukkan, penjualan mobil di Filipina pada Semester I 2015 mencapai 131.465 unit, melesat 20,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 108.957 unit. Pangsa pasar otomotif Filipina di Asean hingga akhir Juni 2015 sebesar 8,87 persen, meningkat dibandingkan kontribusi semester I tahun lalu 6,7 persen.

Demikian pula dengan Vietnam, pengaruhnya di pasar otomotif Asean semakin besar, yakni dari sebelumnya 3,42 persen menjadi 6,19 persen. Statistik AAF mencatat, penjualan mobil di negara komunis itu mencapai 91.790 unit, melonjak 66,8 persen dibandingkan dengan Januari-Juni 2014 yang hanya 55.030 unit.

Terakhir Singapura, pangsa pasar otomotifnya naik dari 1,23 persen menjadi 2,3 persen. Secara persentase kenaikannya kecil karena angka penjualan negara ini juga tidak terlalu besar. Tercatat sepanjang Januari-Juni 2015, jumlah mobil baru yang terjual di Singapura sebanyak 34.087 unit. Angka tersebut melonjak 72,2 persen dibandingkan dengan penjualan semester I tahun lalu yang sebanyak 19.794 unit.

Peta Produksi

Dari sisi produksi, selama periode Januari-Juni 2015, mobil yang keluar dari pabrik-pabrik otomotif Asean sebanyak 1,96 juta unit, berkurang 3,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan terbesar dialami Indonesia, yakni minus 14,5 persen. Prinsisipal otomotif nasional, selama periode tersebut hanya memproduksi 577.507 unit, lebih sedikit dibandingkan semester I 2014 yang mencapai 97.918 unit.

Penurunan jumlah produksi juga dialami oleh Thailand. Sepanjang Januari­Juni 2015, Negeri Gajah Putih hanya memproduksi 935.251 unit, turun 1,8 persen dibandingkan dengan  952.105 unit mobil pada paruh pertam atahun lalu.

Sebaliknya, tiga negara Asean lainnya yaitu Malaysia, Filipina, dan Vietnam justru mengalami peningkatan jumlah produksi. Produksi kendaraan roda empat Negeri Jiran naik 3,1 persen, dari 317.892 unit menjadi 327.664 unit.

Sementara Filipina naik 8,7 persen dari 42.020 unit menjadi 45.662 unit. Lalu Vietnam, produksi otomotifnya naik signifikan sebesar 45,3 persen. Pada paruh pertama tahun ini mereka telah memproduksi 78.596 unit mobil, naik 54081 unit pada semester I 2014.

Secara umum, berdasarkan data AAF, Indonesia dan Thailand masih menguasai produksi otomotif Asean. Meski demikian, Vietnam dengan kenaikan angka produksi mereka yang begitu besar, berpotensi mengubah peta persaingan otomotif di kawasan Asia Tenggara, dengan catatan mereka harus mampu mempertahankan hasil statistik positif ini dalam beberapa tahun ke depan.

(ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER