Pemerintah Optimistis Blok Cepu Penuhi Target Lifting 2015

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 05:37 WIB
Optimisme tersebut berangkat dari rencana produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperasikan Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL) di Jawa Timur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memberi keterangan pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu, 25 Januari.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjamin target lifting minyak sebesar 825 ribu barel per hari (BPH) yang diamanatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 bisa tercapai.

Optimisme tersebut berangkat dari rencana produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperasikan Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL) di Jawa Timur diperkirakan mengalami puncaknya selama dua bulan terakhir di 2015 dan bulan pertama di 2016 sebanyak 205 ribu barel per hari (BPH).

"Produksi 205 ribu barel per hari hanya akan berlangsung selama tiga bulan pada November-Desember 2015 dan Januari 2016. Selanjutnya selama 24 bulan ke depan, produksi akan stabil di 165 ribu barel per hari," ujar Sudirman di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jakarta, Kamis (26/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudirman mengaku baru saja meninjau langsung fasilitas produksi Blok Cepu yang dibangun dengan investasi US$ 2,52 miliar bersama Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja.

Dari laporan yang diterimanya, Sudirman menyebutkan saat ini realisasi pengerjaan engineering, procurement, contract (EPC) tahap I sampai tahap V Blok Cepu sudah selesai 95 persen. Ditargetkan pada Juni 2015, seluruh pekerjaan pembangunan fasilitas produksi blok tersebut selesai 100 persen.

Meskipun belum sepenuhnya selesai namun menurut Sudirman, Lapangan Banyu Urip sudah bisa memproduksi minyak 48 ribu BPH mulai awal Maret 2015 ini.

Mantan bos PT Pindad (Persero) tersebut menjelaskan saat ini minyak yang keluar dari lapangan tersebut ditampung di satu kapal floating storage and offloading (FSO) dan pada April diperkirakan jumlahnya sudah mencapai 600 ribu barel.

Menurut Sudirman, minyak dalam FSO tersebut belum bisa dihitung sebagai lifting minyak nasional sampai PT Pertamina (Persero) yang ditunjuk sebagai penjual menemukan pembeli dari minyak tersebut.

"Oleh karena itu kami ingin memastikan proyek ini jangan sampai ada hambatan. Bila semua lancar, target lifting minyak 825 ribu BPH tidak akan ada masalah dan pasti tercapai karena Blok Cepu sendiri bisa menyumbang 20 persen lifting nasional," kata Sudirman.

Pernyataan Sudirman tersebut seakan membantah rasa pesimis Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro yang tidak yakin target lifting 825 ribu BPH tercapai tahun ini. Minimnya investasi yang dilakukan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) di sektor hulu migas) kibat rendahnya harga minyak dunia menjadi penyebab tidak tercapainya target tersebut.

Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip, Blok Cepu mencapai lebih dari US$ 2,52 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,18 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta.

Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.

Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan EMCL sebagai operator. EMCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama PT Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri ESDM pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER