Jakarta, CNN Indonesia -- Pelemahan ekonomi yang berasal dari lesunya daya beli masih terjadi. Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan bahwa meskipun masih dalam level optimis, tingkat keyakinan konsumen pada Juli 2015 melemah dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2015 sebesar 109,9, turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya. Pelemahan IKK tersebut didorong oleh penurunan pada kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing turun sebesar 1,5 poin dari bulan sebelumnya.
“Melemahnya IKE pada Juli 2015 disebabkan oleh menurunnya persepsi responden terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan lalu,” tulis survei tersebut, dikutip Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, melemahnya IEK Juli 2015 disebabkan oleh pelemahan pada seluruh komponen pembentuknya. Turunnya optimisme konsumen terhadap kegiatan usaha 6 bulan mendatang ditengarai mempengaruhi melemahnya optimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan.
Hasil survei juga mengindikasikan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga semakin menurun pada Oktober 2015. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang turun 17,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 144,4.
Penurunan tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada semua kelompok komoditas, dengan penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
“Tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Januari 2016) jga diperkirakan melambat. Masih adanya kekhawatiran responden terhadap penurunan subsidi pemerintah terhadap harga energi dan pelemahan nilai tukar rupiah menjadi faktor pendorong meningkatnya tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang,” jelas survei.
Sementara itu, sejalan dengan melemahnya ekspektasi penghasilan, responden memperkirakan peningkatan jumlah tabungan tidak setinggi bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang (Januari 2016) yang tercatat turun 3,3 poin dari bulan sebelumnya menjadi 123,6.
(gir/gir)