Semester I, Serapan Anggaran Kementerian PU-Pera Baru 20,6%

CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 08:04 WIB
Penyerapan tersebut diketahui lebih lambat dibandingkan dengan kinerja penyerapan tahun lalu dengan periode yang sama, yakni 29,6 persen.
Pekerja menyelesaikan pembangunan perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan kembali merilis data penyerapan anggaran yang dilakukan sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L) per 31 Juli kemarin. Dalam catatannya, di sepanjang paruh pertama 2015 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tercatat sebagai salah satu instansi yang minim di dalam penyerapan alokasi dana yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBNP) 2015.

Ini mengingat dari pagu anggaran yang mencapai Rp 118,5 triliun, Kemen PU-Pera baru menyerap sekitar Rp 24,8 triliun atau 20,6 persen. Tak ayal, penyerapan tersebut diketahui lebih lambat dibandingkan dengan kinerja penyerapan tahun lalu dengan periode yang sama yakni 29,6 persen.

"Penyerapan anggaran mulai efektif pada Mei. Karena ada APBNP nomenklatur DIPA sehingga akhir anggaran bisa 93 persen kami targetkan dari target APBNP 91,8 persen," ujar Basuki dalam konferensi pers mengenai realisasi APBNP 2015 Semeter I di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guna mengejar target penyerapan anggaran, Basuki bilang pihaknya akan melakukan beberapa upaya seperti menambah personil dan alat lapangan. Selain itu, dirinya juga akan menambah jam kerja pekerja konstruksi menjadi tujuh hari dalam seminggu melalui sistem shift dalam rangka menggeber pengerjaan proyek.

"Ini diharapkan mampu mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang sedang dikerjakan," katanya.

Adapun pihaknya juga akan menerapakan multiyears contract untuk sejumlah proyek pada 2016 mendatang dimana nantinya pengerjaan proyek akan dilakukan lebih dari satu tahun anggaran. "Dengan multiyears kontrak bisa mempercepat pencairan," ujar Basuki.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER