Pelemahan Rupiah Membayangi Pergerakan IHSG

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 07:37 WIB
Bayangan depresiasi rupiah atas dolar AS yang telah menembus Rp 13.500 diperkirakan membuat penguatan terbatas.
Pegawai memperhatikan pergerakan saham melalui laptop, dalam pameran Keuangan Rakyat, Jakarta, Minggu, 21 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan setelah adanya spekulasi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Di sisi lain, pergerakan indeks pada kali ini dibayangi pelemahan nilai tukar rupiah.

Kepala Riset PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan perdagangan saham kemarin didominasi aksi beli atas saham sektoral terutama yang sensitif interest rate seperti sektor perbankan. Pelaku pasar berspekulasi Bank Indonesia (BI) akan menurunkan tingkat bunganya pada paruh kedua tahun ini menyusul tekanan perlambatan ekonomi domestik.

“Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatannya. Namun bayangan depresiasi rupiah atas dolar AS yang telah menembus Rp 13.500 diperkirakan membuat penguatan terbatas,” jelasnya dalam riset, Kamis (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

David menilai pelemahan rupiah atas dolar AS terutama terimbas pelemahan mata uang emerging market menyusul antisipasi pasar atas kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang akhir tahun.

“IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.830 dan resisten di 4.910, cenderung menguat,” katanya.

Kemarin, lanjut David, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal dua tahun ini hanya 4,67 persen secara tahunan, melambat dibandingkan triwulan pertama sebesar 4,72 persen. Sepanjang paruh pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi domestik hanya 4,7 persen.

“Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2015 yang hanya 4,67 persen merupakan yang terendah sejak 2009 lalu,” ungkapnya.

Sebelumnya, IHSG berhasil ditutup di atas 4.800 yakni di 4.850,532 atau naik 69,445 poin (1,45 persen). Namun, David menilai kenaikan ini dibayangi dengan berlanjutnya depresiasi rupiah atas dolar AS yang kemarin menembus Rp 13.500.

Sementara Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Indeks DJIA koreksi tipis 0,06 persen di 17.540,47 akibat tekanan terhadap saham Disney yang terkoreksi 9 persen lebih. Sedangkan indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,31 persen dan 0,67 persen di 2.099,84 dan 5.139,94.

“Wall Street tadi malam digerakkan pencapaian laba sejumlah emiten di atas estimasi terutama laba perusahaan teknologi,” kata David.

Data ekonomi AS seperti indeks ISM Non-Manufacturing Juli yang naik ke 60,3 di atas perkiraan 56,3 mengindikasikan aktivitas industri jasa negara tersebut bergerak tumbuh lebih cepat turut mengangkat rebound saham di Wall Street.

Reza Priyambada, Kepala Riset PT NH Korindo Securities mengatakan pada perdagangan Kamis (6/8) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.778-4.835 dan resisten 4.867-4.875. Laju IHSG bertahan di atas area target support 4.750-4.765 dan mampu melampaui area target resisten 4.800-4.810.

“Perkiraan akan adanya pelemahan dapat dilampaui IHSG sehingga memunculkan optimisme akan pergerakan positif. Jika kondisi bursa saham global dapat positif maka laju IHSG pun akan dapat melanjutkan penguatannya. Tentunya juga harus didukung dengan maraknya aksi beli dan rilis data-data ekonomi yang cukup positif,” katanya. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER