Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro kini memiliki mentor baru dalam mengatur perekonomian tanah air, yakni Darmin Nasution yang kemarin dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.
Bambang berharap di bawah koordinasi mantan Direktur Jenderal Pajak andalan mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati tersebut kondisi ekonomi Indonesia bisa lebih stabil. Terutama dalam menghadapi tantangan gejolak perekonomian global seperti rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed dan devaluasi yuan, mata uang China.
Bambang mengatakan, koordinasi yang baik merupakan kunci utama yang harus dipegang oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pasalnya banyak kebijakan ekonomi yang harus diputuskan bersama oleh kedua instansi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya koordinasi tentunya diharapkan akan tetap baik. Karena tantangan ekonomi yang dihadapi tidak mudah. Seperti perlambatan ekonomi kemudian ketidakstabilan global, ini yang harus diwaspadai karena itu peran koordinasi itu penting," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (12/8).
Meski belum ada pembicaraan awal, lanjut Bambang, dirinya dan Darmin sepakat untuk memberikan citra positif tim ekonomi Kabinet Kerja di mata pelaku pasar.
"Pekerjaan rumah yang paling penting adalah memberikan keyakinan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi secara umum bahwa pemerintah bisa melampaui masa-masa yang sulit dalam ekonomi ini," ujar Bambang.
Pasalnya menurut Bambang, setelah China melemahkan mata uangnya pelaku pasar banyak berspekulasi. Bambang khawatir dampak pelemahan yuan tidak hanya akan berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah saja.
"Pokoknya itu nanti kita lihat, artinya masih banyak spekulasi yuan ini tidak akan berhenti di sini. Nanti kita lihat, Amerika mungkin mereka akan menaikkan suku bunganya, kenaikan suku bunga pasti ada karena cost sudah terlalu mahal," ujar Bambang.
(gen)