Sehari Pasca Reshuffle, IHSG Menguat Mengekor Bursa Global

Resty Armenia & Agust Supriadi | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 18:17 WIB
Tim Komunikasi Presiden mengakui bahwa reshuffle kabinet tidak mungkin bisa mengangkat rupiah maupun saham.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. Joko Widodo mengumumkan kenaikan batas maksimal dana perlindungan investor dari Rp 25 juta per modal menjadi Rp 100 juta per permodal. CNN Indonesia/Safir Makki. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat mengikuti tren penguatan bursa global. Indeks naik sebesar 104 poin atau 2,34 persen di level 4.584 setelah bergerak di antara 4.481-4.600.

Mandiri Sekuritas mencata sebanyak 218 saham naik, 70 saham turun, 71 saham tidak bergerak, dan 197 saham tidak ditransaksikan.

Hari ini, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,52 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp4,32 triliun dan transaksi negosiasi Rp1,20 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp691 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh sektor menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 4,94 persen dan sektor perkebunan yang naik 4,20 persen.

Saham di sektor aneka industri yang paling terapresiasi adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)sebesar 25,74 persen dan PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menguat 18,18 persen.

Di sektor perkebunan, saham yang paling menguat adalah PT Bisi International Tbk (BISI) sebesar 11,43 persen dan PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR) sebesar 11,11 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terapresiasi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,99 persen, indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat sebesar 0,40 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong terapresiasi sebesar 0,43 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,77 persen, DAX di Jerman menguat 1,59 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 1,90 persen.

Di pasar valas, nilai tukar rupiah juga terapresiasi, yaitu sebesar 32 poin atau 0,24 persen ke Rp13.767 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.694-Rp13.818 per dolar AS.

Tantangan Menteri Baru

Sebelumnya,  IHSG terkoreksi signifikan pasca pelantikan enam menteri baru Kabinet Kerja. Indeks turun sebesar 143 poin atau 3,1 persen ke level 4.479 setelah bergerak di antara 4.455-4.572 pada, Rabu (12/8).

Teten Masduki dari Tim Komunikasi Presiden mengakui bahwa reshuffle kabinet tidak mungkin bisa mengangkat rupiah maupun saham karena ini dua hal yang berbeda.

Menurutnya, pergantian menteri merupakan keputusan politik, sedangkan pelemahan bursa dan rupiah lebih karena persoalan ekonomi akibat kelangkaan dollar AS.  

"Kita kekurangan dollar, pendapatan ekspor menurun karena dua hal, yakni dari jumlah nilai ekspor yang turun juga harga-harga komoditi di luar negeri yang jatuh. Ini riil," tuturnya.

Menurutnya, kejatuhan rupiah bukan karena sentimen politik sehingga reshuffle kabinet tidak mungkin langsung menyelesaikan masalah ekonomi. Karenanya, siapapun yang mengelola ekonomi saat ini akan sangat berat untuk mengendalikan situasi.

"Kita tunggu saja bagaimana para menteri baru yang punya reputasi ini bisa atasi persoalan ekonomi. Paling tidak bisa mengarahkan pembangunan ekonomi masa depan menjaid lebih baik," tuturnya.

(ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER