Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (IHSG) diprediksi volatile pada perdagangan hari ini, Senin (10/8) di kisaran 4720 - 4820.
Sinarmas Investment Research menjelaskan sejumlah faktor yang akan menjadi perhatian investor pada hari ini antara lain rilis neraca perdagangan China yang diperkirakan naik ke US$ 49 miliar, dari sebelumnya US$ 46,54 miliar.
Selain itu, publikasi data inflasi Negeri Tirai Bambu juga akan menjadi sorotan, di mana diperkirakan stagnan di level 1,4 persen (year on year).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Jepang menantikan rilisnya current account yang diperkirakan senilai 1,32 juta yen dari sebelumnya di level 1,88 miliar yen serta consumer confidence yang diperkirakan berada di level 41,43," tulis Sinarmas dalam risetnya seperti fikutip, Senin (10/8).
Dalam riset tersebut, Sinarmas merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dijadikan pertimbangan investor pada hari ini, antara lain UNTR, TLKM, SILO, dan BBNI.
Pada pekan lalu, bursa saham masih bergerak negatif. Aksi jual pun juga belummenunjukkan adanya penurunan.
Berdasarkan catatan PT NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), saham-saham big caps seperti GGRM, BBRI, PGAS, dan AALI tak luput dari aksi jual. Kendati demikian, ada juga sejumlah saham yang masuk dalam top gainer antara lain UNTR, UNVR, SMGR, dan INTP.
"Turn over saham yang cepat dalam perdagangan di akhir pekan memberikan tingkat volatilitas pada pelemahan IHSG secara menyeluruh," ujar Analis NHKSI Reza Priyambada.
Menurutnya, fenomena ini merupakan respon pelaku pasar atas pelemahan rupiah yang terus berlanjut. Selian itu pernyataan Bank Indonesia (BI) terkait masih adanya potensi penurunan pertumbuhan penyaluran kredit di semester kedua, serta belum jelasnya isu reshufle kabinet turut mempengaruhi psikologi investor.
(ags)