Demi Kalahkan Jepang, China Janji Bangun Pabrik Kereta di RI

CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 19:27 WIB
Pemerintah China menjamin pabrik yang akan dibangun ini akan menghasilkan komponen kereta api yangberkualitas tinggi dan sesuai dengan standar internasional.
Konferensi Menteri China soal kereta cepat . (Detik.com/Moksa Hutasoit)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menjanjikan pembangunan pabrik perakitan dan komponen kereta api di Indonesia jika pihaknya memenangkan persaingan dengan Jepang dalam tender proyek kereta cepat.

Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Xie Feng mengatakan pabrik yang akan dibangun ini akan menghasilkan komponen kereta api yang cocok dengan teknologi canggih seperti milik Siemens, Alstom, dan Bombardier. Alasannya, output pabrik ini nantinya akan sesuai standar International Organization of Standarization, International Electrotechnical Commision, dan International Union of Railways, seperti komponen-komponen yang diproduksi China selama ini.

"Kalau pabrik ini terealisasi dan teknologi China diadopsi, kami yakin peluang investasi komponen kereta di Indonesia akan semakin terbuka lebar karena sudah terstandar dengan baik," ujar Feng di Jakarta, Kamis (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya standarisasi tersebut, ia menambahkan hasil produksinya juga bisa diekspor ke luar negeri. Asia Tenggara, disebutnya, akan menjadi pasar utama produk-produk ini nantinya.

"Tapi semua ini akan terwujud jika kami yang memenangkan tender tersebut. Indonesia bisa saja mengadopsi teknologi dari negara lain dan bahkan membuatnya di sini, tapi apakah produk tersebut juga memenuhi standar internasional? Saya yakin Indonesia akan memilih pilihan yang terbaik," katanya.

Di lokasi yang sama, He Huawu, Chief Engineer China Railways Corporation (CRC) mengatakan pabrik ini rencananya akan memroduksi komponen-komponen lokomotif. Selain itu, He juga menjanjikan bahwa bahan baku komponen-komponen kereta ini akan mengutamakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Seperti contohnya, Indonesia kaya akan aluminium. Nanti kita akan coba proses aluminium itu menjadi pelat aluminium berkualitas dan pastinya tetap mengutamakan TKDN, karena pembangunan kereta cepatnya saja juga 60 persen TKDN," tuturnya.

Kendati demikian, ia belum bisa membeberkan nilai investasi serta lokasi pembangunan pabrik tersebut. Ia pun juga belum bisa memberitahu asal pendanaan dan kemungkinan untuk menggandeng mitra lokal.

"Tapi yang pasti, pembangunan pabrik ini akan kami laksanakan sesegera mungkin setelah ground breaking pembangunan kereta cepat berjalan. Kami tak mau menunggu lama-lama," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER