Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki semester II 2015, kondisi pasar otomotif nasional tak kunjung membaik. Meski ada musim mudik lebaran, yang biasanya mendongkrak permintaan, angka penjualan mobil di Tanah Air pada bulan lalu tercatat sebanyak 55.618 unit atau anjlok 32,3 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya 82.1781 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat secara kumulatif total mobil baru yang terjual sejak Januari hingga Juli tahun ini sebanyak 581.106 unit. Angka tersebut turun 20,7 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu 733.444 unit.
Menurunnya pasar otomotif nasional tak lepas dari merosotnya penjualan PT Astra Internasional Tbk, selaku pemasok terbesar kendaraan roda empat di Tanah Air. Dalam tujuh bulan pertama 2015, Astra tercatat menjual 285.884 unit mobil dari lima merek yang berbeda, yakni Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila dibandingkan dengan realisasi penjualan Januari-Juli 2014 yang mencapai 381.225 unit, penjualan mobil pabrikan Astra turun 25 persen dalam tujuh bulan pertama 2015.
Juli tercatat menjadi bulan dengan penjualan mobil paling rendah secara nasional, termasuk untuk Astra. Pada bulan lalu, sebanyak 23.110 unit mobil baru pabrikan Astra mengaspal di jalan-jalan Indonesia. Secara persentase turun 41,87 persen dibandingkan dengan penjualan Juni yang sebanyak 39.758 unit.
Secara umum, statistik Gaikindo menunjukkan bahwa koreksi penjualan juga dialami oleh pabrikan otomotif selain Astra. Jumlah mobil non-Astra yang terjual selama Januari-Juli 2015 tercatat sebanyak 295.22 unit, turun 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 352.219 unit.
Secara volume penjualan, persaingan Astra dengan pabrikan otomotif non Astra semakin ketat. Apabila pada Juni lalu penjualan mobil Astra (267.774 unit) unggul tipis dibandingkan non Astra (262.684 unit), maka pada bulan ini posisinya kesalip setelah Astra tak berhasil mempertahankan dominasinya.
Alhasil, pangsa pasar Astra turun, dari 50 persen pada Juni 2015 menjadi 49 persen pada bulan lalu. Sebaliknya, penguasaan pasar otomotif non Astra meningkat dari 50 persen menjadi 51 persen.
Persaingan KetatHonda yang pada bulan-bulan sebelumnya penjualannya melesat sendirian di saat pasar lesu, pada Juli lalu juga mengalami koreksi cukup tajam. Apabila pada Juni penjualan mobil Honda mencapai 15.035 unit, maka pada Juli angkanya anjlok sebesar 41 persen menjadi 8.861 unit.
Secara akumulatif, Gaikindo mencatat penjualan Honda dalam tujuh bulan pertama 2015 sebanyak 90.268 unit, turun hampir 6 persen jika dibandingkan dengan penjualan Januari-Juli tahun lalu 95.660 unit.
Dari semua prinsipal otomotif, hanya Suzuki dan UD Trucks yang penjualannya positif pada Juli lalu, masing-masing meningkat 1,4 persen dan 35 persen dari bulan sebelumnya.
Sementara penjualan Toyota anjlok 43,5 persen, Daihatsu minus 38,5 persen, Isuzu merosot 48,7 persen, Mitsubishi turun 18,9 persen, Nissan terkoreksi 38,5 persen, dan Peugeot anjlok 66,6 persen setelah hanya berhasil menjual satu unit mobil.
Apabila menilik pangsa pasar lima produsen otomotif terbesar di Indonesia, terjadi perebutan pasar yang cukup ketat. Toyota selaku penguasa pasar, pangsanya terus tergerus dari 31 persen pada Juni menjadi 30,4 persen pada Juli.
Demikian pula dengan rekan segrup Toyota di Astra, Daihatsu. Pangsa pasar Daihatsu tercatat turun tipis dari 16,9 persen menjadi 16,7 persen.
Sementara tiga pabrikan otomotif asal Jepang di luar Astra; Honda, Suzuki, dan Mitsubishi menuai berkah dari anjloknya penjualan mobil Astra. Pangsa pasar Honda meningkat menjadi 15,5 persen pada Juli lalu dari bulan sebelumnya 15,4 persen.
Sementara itu Suzuki, pangsanya meningkat dari 11,9 persen menjadi 12,4 persen. Demikian halnya dengan Mitsubishi, pangsanya naik dari 11,4 persen menjadi 11,6 persen.
(ags)