Buyback Saham, Menteri Rini Minta BUMN Gunakan Dana Pensiun

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 07:32 WIB
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menilai instruksi buyback saham BUMN sebagai kekeliruan besar karena tidak akan berdampak terhadap perekonomian.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2015. (CNN INdonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menginstruksikan 13 Badan USaha Milik Negara (BUMN) besar di pasar modal untuk melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya di pasar modal dengan nilai mencapai Rp 10 triliun. Untuk itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sumber dana buyback antara lain berasal dari dana pensiun.

"Banyak dari dana pensiun, banyak dari perusahaan-perusahaan sendiri.  Ini kan ada program ESOP-nya juga, yaitu employee stock on shop programe," kata Rini saat ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (25/8).

Sebelumnya, Rini menuturkan BUMN akan mulai menyuntikkan dananya untuk buyback saham pada Selasa (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total BUMN yang akan melakukan buyback ada 13 yang besar dan kami lihat. Kami pada dasarnya berkisar di situ. Minimal Rp10 triliun yang kami siapkan," katanya.

Menanggapi kebijakan itu, Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menilai instruksi Rini Soemarno tersebut merupakan kekeliruan besar karena tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian.

Menurutnya, lebih baik dana besar tersebut digunakan untuk investasi yang justru bia menjadi stimulus saat kondisi ekonomi sedang lesu seperti sekarang.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pekan lalu memperbolehkan emiten untuk melakukan buyback sahamnya tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).

Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran OJK No. 22/SEOJK.04/2015 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

(ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER