Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta perusahaan pelat merah tidak membabi buta dalam mengejar keuntungan dari kegiatan usahanya. Namun, BUMN juga dituntut memprioritaskan penggunaan uang negara untuk pembangunan ekonomi bangsa.
"Sebagai contoh begini, kalau kita mempunya lahan pertambangan yang seumpamanya harus diproses lebih lanjut, bisa kita proses lebih lanjut. Harus kita tingkatkan investasi ke depan sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak," kata Rini ketika ditemui usai menghadiri acara halal bihalal di Kantor Kementerian BUMN, Senin (27/7).
Banyak perseroan, lanjut Rini, yang mendapatkan suntikan modal dari negara. Karenanya, BUMN memiliki tanggung jawab untuk ikut menyejahterakan rakyat dan membangun perekonomian nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau dulu memang penekanannya hanya untuk keuntungan-keuntungan. Hanya untuk keuntungan, membagikan dividen (ke negara)," ujarnya.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini menegaskan, kebijakan maupun operasional perusahaan pelat merah kini harus melihat konteks lebih luas dalam pengembangan bisnisnya pada tahun-tahun mendatang. Tidak cukup untuk kepentingan lima tahun ke depan, kata Rini, BUMN juga harus memikirkan kelanjutan usaha nya 10 hingga 15 tahun mendatang.
"Otomatis kalau memikirkan demikian maka tidak akan terlepas bagaimana kita turut membangun negeri ini, sehingga bermanfaat untuk semua pihak," tuturnya.
Untuk itu, Rini menilai kriteria penilaian kinerja (
key performance index/KPI) BUMN perlu diubah, antara lain yang menyangkut soal kebijakan investasi. Menurutnya, investasi BUMN di sektor-sektor strategis perlu untuk didorong meskipun keuntungannya mungkin baru akan didapatkan lebih dari lima tahun.
“Ini yang harus kita ubah,” kata Rini.
(ags)