Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan kembali menyuntikan modal puluhan triliun rupiah ke sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) pada tahun depan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pembina BUMN keuangan mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 10 triliun, sedangkan Kementerian BUMN meminta lebih dari Rp 29 triliun.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Vicentius Sonny Loho mengungkapkan ada empat BUMN di bawah binaan Kemenkeu yang akan mendapatkan kucuran PMN pada 2016. Total modal negara yang rencananya akan disuntik ke empat BUMN tersebut mencapai Rp 10 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya Sonny enggan merinci BUMN mana saja yang akan mendapatkan berkah tersebut. Hanya satu calon peneriman PNM yang disebut Sonny, yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan jatah yang dijanjikan Rp 5 triliun.
"SMI itu agak gede sekitar Rp 5 triliun. Dia mau dikembangin menjadi lembaga penjaminan infrastruktur. Tapi baru mau diusulin," ujar Sonny saat ditemui di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (26/8).
Sonny mengungkapkan ada perbedaan proses pengajuan PMN terhadap badan usaha yang dinaungi langsung oleh Kementerian Keuangan dengan badan usaha di bawah Kementerian BUMN. Menurutnya, PMN yang diajukan langsung oleh Menteri BUMN jauh lebih besar nilainya dibandingkan yang diajukan oleh Kementerian Keuangan.
"Yang di bawah BUMN ada pengajuan sekitar Rp 29 triliun lebih ya, dan Rp 2 triliun sebagian melalui konversi utang," ujarnya.
(ags/gen)