Persaingan Oli Ketat, Pertamina Tetap Bidik Pangsa 50 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 15:15 WIB
Shell menjadi pesaing terdekat Pertamina dengan penguasaan pangsa pasar pelumas 12 persen.
Direktur Utama PT Pertamina Lubricant Gigih WH Irianto (kanan) didampingi Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro (kiri) memperlihatkan pelumas baru varian Fastron Platinum yang baru diluncurkan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (22/8). (ANTARA FOTO/Lucky R).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Lubricants, anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas berharap masih bisa menguasai pangsa pasar nasional di atas 50 persen sepanjang tahun ini di tengah ketatnya persaingan.

Direktur Utama Pertamina Lubricants Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan bahwa upaya perusahaan untuk menjaga dominasi pasar di industri oli semakin berat pasca dihapusnya peraturan pemerintah yang mengizinkan Pertamina memonopoli industri tersebut pada 2001 silam. Demi memperkuat posisi tersebut, perusahaan akan melakukan berbagai upaya agar pangsa pasarnya tak goyah.

"Salah satu cara menjaga pangsa pasar yaitu dengan bergabung ke global supply chain dan juga menggandeng technical partner yaitu Lambhorgini yang nanti logonya bisa ditaruh di kemasan," jelasnya di Jakarta, Jumat (28/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerjasama dengan pabrikan otomotif asal Italia ini akan berlangsung selama empat tahun dari 2015 hingga 2019, dimana Pertamina Lubricants juga akan menyediakan pelumas bagi kegiatan otomotif Lamborghini. Selain itu, Pertamina Fastron juga dipercaya sebagai pelumas utama di 129 diler Lamborghini di seluruh dunia.

“Kerjasama ini membuktikan kualitas pelumas Pertamina. Semoga berpengaruh juga ke kinerja marketing nantinya baik dalam negeri dan luar negeri, dan pengaruh juga ke market share. Bagi kami yang penting adalah bagaimana bisa mendominasi pasar oli nasional," tambah Gigih.

Sebagai informasi, perusahaan pernah menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90 persen sebelum 1997. Pada masa itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina.

Namun, hak monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di pasar pelumas. Akibat adanya hal itu, Gigih mengatakan bahwa pangsa pasar oli Pertamina turun kira-kira sebanyak 40 persen selama 18 tahun terakhir.

Saat ini, Pertamina Lubricants menguasai 56,87 persen pasar oli nasional, disusul oleh Shell dengan pangsa pasar di kisaran angka 12 persen. Dengan kata lain, Pertamina Lubricants telah menjual 322,25 ribu kilo liter dari total penjualan oli secara nasional hingga Juli 2015 yang mencapai 566,65 ribu kilo liter.

“Angka pangsa pasar tersebut merupakan angka yang luar biasa karena best practice di negara lain kebanyakan market leader 30 persen. Untuk tahun ini akan kami jaga di atas 50 persen dan kami akan bertahan di situ," jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER