Mentok di Menkeu, Chandra Asri Minta Tax Holiday ke Jokowi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Sep 2015 09:02 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk juga minta fasilitas keringanan pajak penghasilan (tax allowance) untuk meningkatkan 43 persen kapasitas pabriknya.
Menteri Perindustrian Saleh Husin (tengah) saat mengunjungi pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon, Banten akhir tahun lalu. (Dok. Chandra Asri)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melancarkan usahanya memperoleh fasilitas pembebasan pajak penghasilan untuk jangka waktu tertentu (tax holiday) dari Menteri Keuangan.

Manajemen PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menyambangi Jokowi di Istana Kepresidenan didampingi oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Jumat (4/9).

Suryandi, Human Resources & Corporate Administration CAP menjelaskan, ada beberapa hal yang disampaikan manajemennya ke Jokowi. Salah satunya menyangkut rencana perseroan bermitra dengan perusahaan ban asal Perancis, Michellin, membangun pabrik karet sintetis di Anyer, Cilegon, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling lambat awal tahun depan itu sudah mulai pembangunan pabriknya," jelas Suryandi.

Untuk merealisasikan pembangunan pabrik baru tersebut, Suryandi mengungkapkan CAP sudah sejak lama mengajukan usulan tax holiday ke sejumlah menteri terkait. Namun sampai sekarang, jelas Suryadin, proposal pengajuannya masih tertahan di Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro.
 
"Makanya kami menyampaikan keprihatinan mengenai tax holiday. Sebab ini kan ada partner asing dari Perancis, mereka selalu menanyakan bagaimana. Jadi kami sampaikan hal tersebut, supaya bapak Presiden‎ bisa bantu doronglah agar bisa segera dilaksanakan," tuturnya.

Pabrik karet sintetis tersebut, jelas Suryadin, akan dibangun dan dikelola oleh perusahaaan patungan, PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI). Pabrik berkapasitas 120 ribu ton per tahun ini direncanakan mulai produksi pada 2018, dengan masa kontruksi sekitar dua tahun.

"Respons beliau positif. Itu kan kembali ke Kemenkeu. Pak Presiden bisa bantu dorong untuk menyetujui lah.," ucapnya.  

Selain tax holiday, lanjut Suryadin, CAP juga menggajukan fasilitas keringanan pajak penghasilan atau tax allowance untuk rencana investasi yang berbeda. CAP rencananya akan meningkatkan kapasitas pabriknya sekitar 43 persen.

"Itu sedang diajukan. Sekarang sudah diproses di BKPM," katanya.

Suryadin mengatakan ekspansi pabrik tersebut akan lebih difokuskan untuk meningkatkan memproduksi etilin sebagai bahan baku. "Dengan meningkatnya kapasitas itu (etilin) jadi semuanya meningkat. Sehingga itu bisa membuat kita tidak tergantung impor lagi," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan insentif tax holiday dan tax allowance untuk CAP belum diberikan karena revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur soal itu baru selesai. Dia meyakini restu dari Bambang Brodjonegoro akan segera keluar dalam waktu dekat.

"Kalau tax allowance sudah diproses, mungkin tinggal menunggu hasilnya saja," jelasnya.

Franky berharap kerjasama CAP dan Michellin dalam mengembangkan pabrik karet sintetis bisa segera terwujud. Dia juga berharap SRI dapat menggunakan karet sitetis tersebut untuk memproduksi ban yang ramah lingkungan. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER