Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan pada perdagangan hari ini, Senin (7/9). Indeks turun sebesar 113 poin (2,58 persen) ke 4.301 setelah bergerak di antara 4.297-4.398.
Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 3,24 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,67 triliun dan transaksi negosiasi Rp 564,1 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 481,07 miliar.
Sebanyak 42 saham naik, 235 saham turun, 64 saham tidak bergerak, dan 215 saham tidak ditransaksikan. Adapun seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 4,89 persen dan sektor infrastruktur yang turun 3,75 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham di sektor aneka industri yang paling terkoreksi adalah PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) yang turun 9,52 persen dan PT IndoRama Synthetics Tbk (INDR) minus 8,75 persen.
Di sektor infrastruktur, saham yang paling melemah adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar 11,43 persen dan PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) negatif 9,55 persen.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan sejauh ini ia masih mencari faktor utama penyebab melemahnya indeks hari ini. Menurutnya, indeks Dow Jones Industrial memang terkoreksi dalam, tapi indeks regional sebenarnya hanya bergerak flat.
“Investor asing memang meningkatkan tekanan jual yang dilakukan. Dibandingkan dengan hari Jumat kemarin, net sell siang hari ini saja sudah sekitar dua kali lipat. Koreksi IHSG jadi lebih parah dengan indeks lain di kawasan,” ujarnya dalam ulasan.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Kospi di Korsel yang melemah sebesar 0,25 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 1,23 persen, sedangkan indeks Nikkei225 di Jepang naik sebesar 0,38 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,6 persen, DAX di Jerman menguat 0,34 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 0,22 persen.
Satrio menduga, indeks melemah karena terseret level rupiah yang turun pada hari ini. Pasalnya, sentimen lain dirasa belum cukup besar untuk membuat IHSG melemah hingga lebih dari 2 persen.
“Tidak tahu ini yang jaga marketnya lagi ke mana. Apa ketakutan sama Rupiah yang hari ini melemah sampai Rp 14.250?” jelasnya.
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 93 poin (0,66 persen) ke Rp 14.266 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 14.214-Rp 14.297 per dolar AS.
(ags)