Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan agar tarif kereta ringan (
Light Rapid Transit) terintegrasi Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jakarta) bisa dinikmati para penumpang dengan cukup membayar Rp 10 ribu ketika beroperasi pada 2018. Tarif yang terjangkau diharapkan bisa efektif membuat penumpang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
“Paling tidak tarifnya sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per penumpang. Itu tarif saat beroperasi pada 2018," tutur Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko di kantornya, Jakarta, Selasa (8/9).
Dijelaskan Hermanto, pemerintah bisa menekan tarif per penumpang LRT karena 75-80 persen dari total biaya proyek LRT dibayai pemerintah, bukan dari pihak kontraktor pelaksana PT Adhi Karya Tbk. Sementara itu untuk sarana kereta akan dilelang ke swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Instansi yang dipimpin oleh Menteri Ignasius Jonan nantinya akan membayar biaya proyek yang ditanggung oleh Adhi Karya setelah proyek rampung atau secara bertahap selama dalam proses konstruksi.
Hermanto mengungkapkan apabila proyek prasarana LRT dibiayai oleh Adhi Karya, maka tarif rute Cibubur-Cawang-Dukuh Atas diperkirakan bisa mencapai Rp 37.500 per penumpang.
"Kalau ditanggung Adhi Karya semua, tiket bisa Rp 37.500, itu mahal. Pulang-pergi bisa habis Rp 75 ribu. Akhirnya kami evaluasi ulang,” tuturnya.
Subsidi TambahanSelain itu, Kemenhub menurut Hermanto juga masih membuka opsi pemberian subsidi (
Public Service Obligation/PSO) bagi tarif LRT per penumpang apabila tarif Rp 10 ribu dinilai masih terlalu mahal.
Groundreaking pembangunan Prasarana LRT oleh Adhi Karya rencananya akan dilakukan di Taman Mini Indonesia Indah pukul 9 pagi ini. Pembangunannya akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama IA untuk rute Cibubur–Cawang–Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km). Berikutnya, tahap IB untuk rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km.
Total kebutuhan investasi diperkirakan mencapai Rp 23,817 triliun yang terdiri dari biaya pekerjaan umum (civil works) sebesar Rp 19,157 triliun dan biaya fasilitas operasi sebesar Rp 4,66 triliun. Kemenhub memperkirakan proyek ini akan rampung pada akhir tahun 2017 atau awal tahun 2018.
(gen)