AP II Siap Bantu Pertamina Jual Avtur Lebih Murah

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Minggu, 13 Sep 2015 20:09 WIB
Manajemen Angkasa Pura II mengaku tidak memiliki niat untuk membuat harga avtur menjadi tinggi di seluruh bandara yang dikelolanya.
Mobil tangki mengisi bahan bakar avtur untuk pesawat komersil di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (25/8). (ANTARA FOTO/Iggoy El Fitra).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mendukung permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar PT Pertamina (Persero) dapat menurunkan harga avtur yang dijualnya di Indonesia. Harga avtur yang lebih murah dinilai akan menguntungkan AP II, karena bisa meningkatkan daya saing 13 bandara yang dikelolanya.

Oleh sebab itu, Direktur Komersial AP II Faik Fahmi mengaku manajemen sama sekali tidak memiliki intensi untuk membuat harga avtur menjadi tinggi di seluruh bandara yang dikelolanya. Hal seperti itu justru bukan merupakan nilai tambah bagi perusahaan.

Terkait distribusi avtur di bandara, Faik menjelaskan selama ini sudah ada kerjasama throughput fee atau konsesi antara AP II dan Pertamina sebagai penyedia avtur. Biaya throughput ini dibayarkan oleh Pertamina karena fasilitas avtur di bandara seluruhnya yang disediakan oleh AP II sehingga bisa sampai ke pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan di Soekarno-Hatta, AP II memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kelancaran pengisian avtur ke pesawat sehingga operasional penerbangan tidak terganggu. Antara lain:

1. Lahan di luar dan dalam wilayah bandara atau jalur pipa untuk ke Depot Pengisian Pesawat Udara atau DPPU di dalam bandara
2. Lahan di bandara untuk area tempat penyimpanan atau storage tank avtur sebanyak enam unit.
3. Lahan di bandara untuk jalur pipa distribusi dan pipa distribusi serta Hydran Pit.

Faik mengungkapkan untuk setiap liter avtur yang terdistribusi ke pesawat, Pertamina hanya membayar Rp 33 per liter di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, lalu Rp 10 per liter di Bandara Internasional Kualanamu, serta Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan Bandara Halim Perdanakusuma Rp 5 per liter

“Nilai throughput fee tersebut jelas sangat kecil porsinya apabila dibandingkan dengan harga avtur per liter yang di jual ke maskapai,” kata Faik dikutip dari keterangan pers, Minggu (13/9).

Mantan Direktur Layanan PT Garuda Indonesia Tbk itu menjelaskan, throughput merupakan biaya yang lazim dikutip perusahaan pengelola bandara internasional lain di seluruh dunia. Biaya tersebut mengacu pada ICAO 9082 tentang ICAO Policies on Charge for Airports and Air Navigation Services.

“Biaya throughput di Soekarno-Hatta lebih rendah dibandingkan bandara-bandara internasional lainnya. AP II jelas mendukung tarif avtur yang lebih kompetitif karena hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan industri penerbangan nasional khususnya meningkatkan daya saing bandara di dalam negeri dan maskapai nasional," tambah Faik.

Bebas Biaya

Dari 13 bandara yang dikelolanya, AP II menurut Faik masih tidak mengutip biaya throughput di tujuh bandara yaitu Husein Sastranegara Bandung, Supadio Pontianak, Sultan Thaha Jambi, Depati Amir Pangkalpinang, Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, Silangit Tapanuli Utara, dan Sultan Iskandar Muda Aceh. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER