Kolombia Bidik Peluang Impor Sapi ke Indonesia

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2015 13:36 WIB
Deregulasi kebijakan ekonomi besar-besaran yang dilakukan Indonesia, membuat Pemerintah dan Pengusaha Kolombia berharap bisa memasok sapinya ke tanah air.
Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Alfonso Garzón. (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebijakan pemerintah untuk melakukan deregulasi kebijakan-kebijakan ekonomi ternyata mendapat perhatian pelaku usaha asing. Pasalnya, selama ini terdapat beberapa regulasi pemerintah yang menghambat aktivitas ekonomi pengusaha negara lain di Indonesia.

Seperti dijelaskan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Amerika Latin Jacobus Dwihartanto, salah satu negara Amerika Selatan yaitu Kolombia sudah sejak lama berniat mengekspor daging sapi ke Indonesia. Namun karena ada kebijakan untuk tidak mengimpor sapi berdasarkan zonasi yang belum bebas penyakit mulut dan kuku (PMK), Kolombia terus mengurungkan niatnya.

"Sejak beberapa tahun lalu mereka meminta untuk dibukakan pintu impor sapi. Tapi kalau dibuka pintu impornya, siapa tahu lebih baik karena harganya bisa lebih murah dibanding sapi asal Australia. Kami belum bisa jawab apa-apa ke mereka dalam hal ini," jelas Dwi ketika ditemui di Jakarta, Senin (14/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun belum tahu berapa harga sapi asal Kolombia, Dwi mengatakan bahwa alternatif negara asal impor sangat penting baik bagi Indonesia maupun untuk Kolombia. Pasalnya, Indonesia sendiri menginginkan Kolombia sebagai negara tujuan ekspor hasil produk makanan di masa depan mengingat populasi Kolombia yang terbilang cukup menjanjikan.

Saat ini, Kolombia memiliki jumlah penduduk sebanyak 49 juta orang dan memiliki pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,7 persen year on year. Jumlah populasi itu menurutnya sangat potensial bagi industri makanan dan minuman apalagi selama ini Kolombia tak pernah membebankan bea masuk impor bagi produk-produk asal Indonesia.

“Indonesia selama ini mengekspor furnitur, ban, bahkan hingga suku cadang otomotif ke Kolombia dan itu tidak dikenakan bea apapun. Sedangkan yang Kolombia bisa ekspor hanya daging sapi, dan saya dengar hal itu akan segera di-deregulasi jadi kami tunggu hasilnya saja," jelasnya.

Jika impor sapi itu diperbolehkan, Dwi berharap neraca perdagangan Indonesia akan tetap mencatat surplus. Ia mengatakan, selama ini Indonesia selalu mencatat surplus rata-rata sebesar US$ 200 juta, dimana total ekspor Kolombia ke Indonesia meningkat rata-rata sebesar 0,7 persen per tahunnya.

Hambat Investasi

Selain ekspor sapi, kebijakan bea masuk beberapa barang juga menghambat investasi Kolombia di Indonesia. Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Alfonso Garzón mengungkapkan sebelumnya pernah ada satu perusahaan pengemasan kopi asal Kolombia yang berniat membangun pabrik di Indonesia. Namun, perusahaan tersebut urung merogoh koceknya karena pemerintah meningkatkan bea masuk komoditas kopi dari 5 persen ke 20 persen pada tahun ini.

"Adanya bea masuk itu tak menguntungkan bagi negara kami. Semua orang tahu kopi Kolombia adalah salah satu kopi terenak di dunia, kualitas bagus, artinya kami serius mau investasi di sini. Namun mengapa harus dibebani?" ujar Garzón.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kopi menjadi salah satu komoditas yang dinaikkan tarif bea masuknya melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 132 tahun 2015. Munculnya kebijakan bea masuk ini, tambahnya, terkesan sangat tiba-tiba padahal perusahaan tersebut sudah sangat minat sekali berinvestasi di sini.

Lebih lanjut, Garzón tidak membeberkan secara detil nilai investasi yang akan digelontorkan perusahaan tersebut. Namun, melihat angka yang dilakukan perusahaan itu sebelumnya di Malaysia, ia mengatakan bahwa bisa jadi nilai investasi yang gagal itu sebesar US$ 50 juta.

"Mungkin itu tantangan investasi bagi kami, padahal kami juga ingin membangun hubungan ekonomi yang kuat dengan Indonesia mengingat negara ini memiliki pasar yang besar apabila dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya," tambahnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER