Cegah PHK Massal, Pemerintah Tebar Insentif untuk Industri

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 09:57 WIB
Insentif yang dijanjikan sendiri akan berupa bantuan modal kerja dan subsidi bunga untuk perusahaan di sektor padat karya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan kata sambutan saat peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI), Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2015.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyatakan bakal memberikan insentif berupa bantuan modal kerja dan subsidi bunga untuk perusahaan di sektor padat karya yang berkomitmen tak merumahkan karyawannya. 

Seperti yang diketahui, menyusul fenomena perlambatan ekonomi Indonesia yang terjadi Indonesia beberapa perusahaan dikabarkan telah mengambil ancang-ancang untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Bambang pun telah menugaskan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya para pelaku industri yang berorientasi ekspor.
"LPEI akan membantu agar industri tetap beroperasi dan tidak melakukan PHK. Itu syarat utamanya," ujar dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis petang (17/9).
Mengacu pada instruksi Menteri Keuangan, LPEI akan memberikan bantuan modal kerja berupa pengenaan suku bunga yang murah di level 7,5 persen, atau sesuai dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Meski begitu, Bambang bilang komitmen ini hanya berlaku memberikan lantaran tahun ini PEI hanya mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 1 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Dewan Direksi LPEI Ngalim Sawega menambahkan, fasilitas pemberian bunga kredit rendah sendiri akan difokuskan pada sektor usaha pemroduksi atau pengolah minyak sawit mentah (CPO), tekstil dan produk tekstil, alas kaki, produk kertas, karet, batubara dan kakao.

Keputusan itu, kata Ngalim didasarkan lantaran sektor-sektor tadi yang belakangan ini merasakan dampak akibat penurunan angka ekspor. 

Di mana kinerja ekspornya ke beberapa negara tujuan utama seperti ASEAN, China, Jepang, Eropa, Amerika Serikat (AS), India, Timur Tengah, Korea, Afrika, Amerika Latin diketahui tengah lesu. 

"Dengan begitu, kita akan memberikan modal kerja dengan tenor yang akan dilihat secara case by case. Kita akan proaktif mencari dan mengidentifikasi perusahaan yang kita dorong tidak ada PHK," kata Ngalim.
(dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER