Garap Proyek 35 Ribu MW, PLN Klaim Tak Akan Kelebihan Pasokan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2015 10:17 WIB
Dengan begitu manajemen PLN berkukuh akan mengerjakan proyek yang menelan dana investasi mencapai Rp 1.200 triliun bersama perusahaan listrik swasta.
Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (tengah) berbicara didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan (kanan) dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir (kiri) dalam rapat koordinasi sektor energi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (7/9). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkukuh akan mengejar pengerjaan proyek listrik 35 ribu megawatt (mw) yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Diharapkan, proyek yang ditaksir menelan investasi mencapai Rp 1.200 triliun bisa rampung pada 2019 mendatang 

“Sampai hari ini, PLN masih melaksanakan program yang 35 ribu (mw) karena belum ada kebijakan apapun dari kementerian terkait, MESDM (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) maupun dari Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan pertemuan kami terakhir dengan Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) masih pada komitmen 35 ribu mw,” tegas Direktur Utama Sofyan Basyir di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (18/9) malam.

Sofyan menilai, adanya alasan untuk menuntaskan proyek 35 ribu mw lantaran di beberapa daerah masih banyak mengalami pemadaman listrik, menyusul besarnya defisit kebutuhan listrik dan rendahnya konsumsi listrik per kapita masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari hal ini, ia menampik bahwa dengan pengerjaan proyek 35 ribu mw Indonesia akan mengalami kelebihan produksi listrik seperti yang dituding oleh sejumlah pihak.

"Kan belum kelebihan. Menurut saya juga tidak kelebihan, karena menurut ESDM nggak kelebihan. Kan itu kata orang kelebihan, kata PLN tidak kelebihan,” kata Sofyan.

Lebih lanjut, mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini mengatakan pihaknya akan terus mencari nasabah-nasabah listrik baru untuk menyerap proyek akan kelebihan pasokan listrik yang ada. Diantaranya dengan menjalankan strategi perusahaan dengan menarik pasar industri adalah menurunkan tarif listrik industri.

“Siapa tahu dengan efisiensi yang kami lakukan ini tarif industri kita turunkan, mungkin tahun 2018-2019, sehingga pelaku industri dan investor akan berbondong-bondong untuk membuka industri memperluas bisnisnya di Indonesia. Tentunya pemakaian energi akan lebih besar,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan apabila proyek listrik 35 ribu mw rampung dalam tempo lima tahun PLN akan memiliki kapasitas sebesar 95.586 mw.

Dengan kata lain, PLN akan memiliki kelebihan kapasitas sebesar 21.331 mw dari beban puncak sebesar 74.525 mw pada tahun 2019.

Sementara itu, PLN harus membeli listrik yang dihasilkan pihak swasta. Dengan demikian, apabila proyek 35 ribu mw tercapai, PLN akan ada kewajiban untuk membeli listrik swasta sebesar tidak kurang dari US$ 10,763 miliar per tahun. (dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER