Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan bahwa manajemen tidak memiliki rencana untuk menghapus layanan listrik prabayar dan mengembalikannya ke sistem pascabayar atau meteran biasa kendati sistem ini mendapat sorotan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Banyaknya sumber daya yang diperlukan dan juga waktu yang dihabiskan untuk menghapus listrik prabayar, menjadi alasan Sofyan agar tak mau terburu-buru mengganti sistem token ke meteran biasa.
“Untuk kembali ke sistem meteran biasa, kami punya risiko harus merekrut ribuan orang lagi. Selain itu 56 juta penduduk pun harus satu per satu didatangi lagi. Mengajari lagi bagaimana mencatat meter, ulang lagi, baru dimasukkan datanya ke PLN, itu butuh waktu yang lama," jelas Sofyan di Jakarta, Rabu (9/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan bahwa bisa saja oknum yang melakukan pendataan ulang menyalahgunakan data secara tidak benar. Bahkan, ia khawatir bahwa oknum tersebutlah yang bisa masuk kategori melakukan praktik mafia.
"Akibat oknum pencatat yang tidak mencatat dengan baik, dia bisa saja tidak datang ke rumah orang untuk melakukan pendataan. Lalu tiba-tiba pelanggan disuruh bayar denda luar biasa oleh PLN. Padahal itu kan kesalahan oknum," tambahnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pembelian listrik menggunakan token bisa mendeteksi kecurangan yang dilakukan pihak provider atau perusahaan pihak ketiga yang mengurus jual-beli pulsa listrik ini. Jika nanti ditemukan penyalahgunaan pada perusahaan pihak ketiga, PLN tak segan-segan memutus kontrak dengan pihak-pihak tersebut.
"Tapi apakah itu dengan sistem token dan pasca bayar, pasti ada kelemahannya. Nanti mari kita perbaiki kelemahannya. Jangan kita selalu mengganti pola dan sistemnya," tuturnya.
Sebagai informasi, sampai Agustus 2015 PLN memiliki pelanggan sebanyak 59,99 juta. Terdiri dari pelanggan listrik pascabayar sebanyak 39,03 juta dan pelanggan listrik prabayar 20,64 juta. Angka tersebut meningkat dibandingkan jumlah pelanggan PLN sampai akhir 2014 sebanyak 57,49 juta terdiri dari pelanggan listrik pascabayar 39,93 juta dan listrik prabayar 17,59 juta pelanggan.
(gen)