Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Sekuritas mengaku memperoleh mandat untuk menggelar penawaran umum saham perdana atau
initial public offering (IPO) dari dua perusahaan bernilai Rp 2 triliun pada akhir tahun ini.
Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan kedua calon emiten tersebut bakal melepas saham dengan nilai rata-rata Rp 1 triliun. Ia menambahkan, jika kondisi pasar tidak berubah terlalu signifikan, maka diharapkan nilai tersebut tetap terjaga.
"Itu asumsi dasar kalau tidak ada perubahan, rata-rata emisi nilainya Rp 1 triliun," ujar Abiprayadi, di Jakarta, Senin (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, rencana IPO tersebut menggunakan acuan laporan keuangan calon emiten pada semester I 2015. Namun, sayangnya Abipriyadi enggan menyebutkan nama kedua calon emiten tersebut.
“Yang digunakan laporan keuangan di semester I-2015. Kalau namanya belum bisa bicara saya,” ujar mantan Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi.
Untuk diketahui, hingga sepanjang tahun ini, Mandiri Sekuritas sudah menjadi penjamin emisi untuk enam IPO. Sementara, sebagai penjamin emisi untuk
right issue Mandiri Sekuritas sudah membantu menggelarnya untuk empat emiten.
Untuk diketahui, Mandiri Sekuritas mampu mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 71 triliun hingga Juli 2015, menempatkannya di posisi ke enam untuk perusahaan sekuritas dengan pangsa pasar 4,1 persen.
Lebih lanjut dalam tujuh bulan terakhir, pertumbuhan jumlah investor Mandiri Sekuritas tercatat meningkat 44 persen menjadi 44.500 nasabah dari 31.000 nasabah di periode yang sama di 2014.
Transaksi MelorotNamun dari sisi lain, Mandiri Sekuritas terkena imbas adanya perlambatan ekonomi yang pada akhirnya membuat aktivitas pelaku pasar lesu. Abipriyadi mengaku nilai transaksi harian di Mandiri Sekuritas merosot menjadi hanya Rp 350 miliar per hari dari yang biasanya mencapai Rp 500 miliar per hari.
"Sekarang turun, Rp 350 miliar per hari. Biasanya bisa Rp 500 miliar. Bahkan waktu awal-awal tahun bisa Rp 750 miliar per hari," ungkapnya.
Ia mengaku, kondisi ekonomi saat ini lesu tak bisa dihindari dan berimbas ke aktivitas investor yang membuat transaksi di pasar modal juga menurun. Kendati demikian, ia masih optimistis pada akhir tahun nanti transaksi harian Mandiri Sekuritas bisa kembali menanjak ke level Rp 550 miliar per hari.
"Kami masih optimistis target rata-rata Rp 550 miliar transaksi harian tahun ini," katanya.
Abiprayadi menjelaskan, guna mencapai target tersebut perusahaannya juga terus melakukan penambahan jumlah investor. Ia memperkirakan pada tahun ini jumlah investor bisa bertambah menjadi 50 rini orang, dari posisi saat ini yang baru mencapai 44 ribu investor.
“Kami lakukan edukasi dan sosialisasi. Setiap Sabtu-Minggu kami ada training gratis untuk investor. Termasuk membuat simulasi lewat komputer,
handphone, iPad, tablet. Kalau teori-teori saja kan susah. Selain itu cara menganalisa saham dan jual beli juga kami ajarkan," jelasnya.
(gen)