Ekonomi Negeri Lesu, Turis China Masih Pelesiran ke Indonesia

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 14:15 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi kenaikan jumlah kunjungan turis asal China selama Agustus 2015 yakni 127 ribu orang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi kenaikan jumlah kunjungan turis asal China selama Agustus 2015 yakni 127 ribu orang. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi ekonomi China yang lesu tak menghambat warga negaranya berpelesiran ke Indonesia. Hal tersebut tercermin dari komposisi jumlah turis asing yang masuk ke Indonesia sepanjang Agustus 2015.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi kenaikan jumlah kunjungan turis asal China selama Agustus 2015 yakni 127 ribu orang. Kunjungan wisatawan asal China memenuhi pangsa 15 persen dari seluruh turis pada bulan tersebut.

Realisasi itu naik 2,57 persen dari angka kunjungan tahun lalu yang hanya mencapai 102 ribu orang dan bertambah 3 ribu orang dari kunjungan pada Juli yang mencapai 124 ribu orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Wisatawan asal China masuk menempati lima besar dengan kenaikan kunjungan setiap bulannya cukup siginifikan," kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (1/10).

Sementara untuk Agustus, posisi kunjungan turis terbanyak dipegang oleh turis asal Singapura yakni 128 ribu kunjungan atau 15,13 persen dari seluruh kunjungan turis ke Indonesia.

Penurunan jumlah kunjungan tajam secara tajam terjadi pada turis asal Australia. Selama Agustus kunjungan wisatawan asal negeri kangguru itu turun 3,54 persen dibanding Agustus tahun lalu yang mencapai 98,2 ribu kunjungan, turun 5 ribu kunjungan dibandingkan Juli lalu.

Menurut Suryamin penurunan ini harus mendapat sorotan dari Kementerian Pariwisata Indonesia.

"Ini bagian informasi yang penting bagi Kementerian pariwisata untuk menyelidiki apakah mereka (wisatawan Australia) beralih liburannya ke negara lain, karena sebetulnya kita punya banyak objek wisata yang bagus selain Bali," kata Suryamin. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER