Harga Naik, Bulog Gelontorkan 300 Ribu Ton Beras ke Pasar

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 12:48 WIB
Presiden Jokowi menilai harga beras masih perlu ditekan menjadi lebih rendah sekitar Rp300 hingga Rp500 per kilogram.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Bulog Djarot Kusumayakti meluncurkan Operasi Pasar Bulog di Kawasan Pergudangan Sunter Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (2/10). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Perum Bulog menggelontorkan 300 ribu ton beras premium di seluruh Indonesia menyusul naiknya harga komoditas pangan utama itu. Presiden Joko Widodo berharap operasi pasar terbuka yang dilakukan Bulog tersebut dalam menstabilkan harga beras di tengah ancaman kekeringan.

Jokowi menyebutkan, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar tani naik hampir mendekati 2 persen. Artinya, petani mendapatkan manfaat dari kenaikan harga yang ada di pasar.

"Petani senang, tapi di lain pihak juga dari laporan BPS kemarin disebutkan bahwa ada kenaikan beras 2 persen. Itulah sekarang yang ingin kita lakukan stabilisasi, pada pagi hari ini dengan operasi pasar supaya kenaikan itu tidak terus dan bisa dikendalika pada harga-harga wajar yang terjangkau," ujar dia di Kawasan Pergudangan Sunter Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Jumat 92/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan berdasarkan hasil video conference dengan para pejabat Bulog Divisi Regional Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, dan Surabaya,  telah terjadi penurunan harga beras sekitar Rp100 hingga Rp200 per kilogram dalam dua hari terakhir di sejumlah wilayah. Namun, Jokowi menilai harga beras masih perlu ditekan menjadi lebih rendah sekitar Rp300 hingga Rp500 per kilogram.

"Kemudian kami ingin menunjukkan bahwa tidak di sini saja, tapi di gudang yang lain bahwa stok kita ini ada. Jangan sampai ada isu bahwa stoknya tidak ada. Seperti yang disampaikan Dirut Bulog (Djarot Kusumayakti) stok 1,7 juta ton," kata dia.

Jokowi menegaskan hingga saat ini pemerintah terus berupaya menyerap beras dari petani dan pedagang di sejumlah daerah yang masih mengalami masa panen, misalnya di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

"Jateng ada, Jatim juga ada. Ini yang terus kita serap, diserap Bulog. Kita harapkan stok Bulog masih ada tambahan sedikit lagi," ujar dia.

Ia menambahkan saat ini pemerintah ingin fokus memperkuat cadangan beras meski harus tetap melihat situasi di lapangan seperti apa. "Karena kita harus ngomong apa adanya. Ada El Nino, hujan turun kapan. Kalau Oktober sudah turun, nah kita akan putuskan supaya petaninya senang, pedagang senang, dan masyarakat juga senang," kata sang kepala negara. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER