BKPM: 16 Perusahaan akan Serap 100 Ribu Buruh Hingga 2019

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 21:22 WIB
Realisasi investasi di sektor tekstil sepanjang semester I 2015 mencapai Rp3,88 triliun atau naik 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala BKPM Franky Sibarani. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjanjikan perapan tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang dalam lima tahun kedepan. Lapangan pekerjaan itu akan diciptakan oleh investasi 16 perusahaandi sektor tekstil, sepatu, dan makanan di Tanah Air hingga tahun 2019.

“Ada 16 perusahaan yang sedang membangun dan hampir selesai. 16 perusahaan itu di sektor tekstil, sepatu dan makanan, dia butuh sekitar 100 ribu lebih tenaga kerja secara bertahap hingga tahun 2019,” ujar Ketua BKPM Franky Sibarani saat konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (10/2) malam.

Menurut Franky, penciptaan lapangan kerja akan berlangsung bertahap. Untuk tahun ini hingga tahun depan, aktivitas bisnis 16 perusahaan tersebut akan menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja baru. Hal itu menunjukkan masih ada geliat industri di ketiga sektor tersebut di Tanah Air kendati ekonomi tengah melambat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah sendiri telah menyepakati pembentukan tempat layanan (desk) khusus investasi di sektor tekstil dan sepatu yang rencananya akan diluncurkan pada 9 Oktober mendatang. Desk khusus itu berperan sebagai jembatan antara pelaku industri tekstil dan sepatu dengan pemerintah untuk mencegah adanya perumahan maupun Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.

“Pada dasarnya desk khusus investasi tekstil dan sepatu ini untuk mencegah PHK,” kata Franky.

BKPM mencatat, realisasi investasi di sektor tekstil sepanjang semester I 2015 mencapai Rp3,88 triliun atau naik 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan subsektornya, investasi di industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213 persen menjadi Rp2,04 triliun dari 82 proyek, industri penenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar Rp 162 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar Rp 941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar Rp 216 miliar dari 15 proyek.

Sementara itu, realisasi investasi untuk sektor alas kaki pada paruh pertama 2015 tercatat naik 613 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 759 miliar dari 69 proyek.

Lebih lanjut, potensi ekspor sektor tekstil dan alas kak masih cukup besar. Tahun lalu, ekspor tekstil dan pakaian jadi Indonesia hanya sebesar 1,85 persen dari nilai pasar global sebesar US$700 miliar dan ekspor sektor alas kaki hanya sebesar 4 persen dari nilai pasar global US$100 miliar. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER