Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis investasi di industri galangan kapal nasional bakal menembus Rp 500 miliar pada tahun ini.
Dengan realisasi sebesar Rp135 miliar pada semester I 2015, maka sektor perkapalan ini diharapkan menyumbang Rp365 miliar pada paruh kedua.
"Minat investasi di sektor ini sangat banyak, lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sampai semeater I saja ada Rp 135 miliar realisasi investasi, padahal sepanjang tahun lalu saja realisasinya mencapai Rp 210 miliar. Artinya, realisasi hingga semester I kita mencapai 64,28 persen dibanding tahun lalu," jelas Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta, Jumat (25/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franky menuturkan, geliat investasi di sektor ini selaras dengan banyaknya jumlah izin prinsip yang dikeluarkan BKPM, dan dalam periode 1 November 2014 hingga 20 September 2015 mencapai Rp3,9 triliun.
Izin prinsip tersebut terdiri atas komitmen Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp ,7 triliun.
"Ini merupakan sinyal positif bagi industri galangan kapal kita. Apalagi, kita juga ada tiga penanaman modal asing yang
possible mulai tahun ini, yaitu dari Australia dan China," tuturnya.
Secara lebih rinci, Franky mengatakan komitmen investasi galangan kapal dari Australia menjadi salah satu yang terbesar, yakni mencapai US$150 juta.
PMA Negeri Kangguru ini tengah didorong oleh BKPM untuk bermitra dengan perusahaan lokal dengan membentuk joint venture.
Rencananya, kata Franky, investor asal Australia tersebut akan menyambangi Indonesia untuk melakukan survei lokasi yang kemungkinan akan berada di sekitar perairan laut Jawa atau Selat Sulawesi.
Kepala BKPM ini melanjutkan, terdapat pula komitmen investasi dari China di sektor perkapalan Indonesia, yang rencananya akan dieksekusi pada semester II tahun ini dengan nilai investasi sebesar US$50 juta.
Sebelumnya, pada kunjungan ke Negari Tirai Bambu, BKPM telah mengantongi minat empat investasi di sektor ini dengan total nilai US$200 juta.
"Kami juga memiliki minat investasi dari Taiwan, namun hal itu belum jelas sehingga kami measih belum punya nilai investasinya. Kami pun juga sedang mendekati Italia untuk investasi galangan kapal, dan pada minggu ketiga Oktober mereka akan datang ke sini untuk survei," jelasnya.
"Dengan rencana realisasi tersebut, mendapatkan angka realisasi Rp500 miliar sudah cukup bagus untuk kami," tambah Franky.
Tahun ini BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp519,5 triliun, meningkat dibanding capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp463,1 triliun. Dari angka tersebut, sebanyak Rp307 triliun, atau 59,1 persen dari total investasi berasal dari PMA dan sisa 40,9 persen sisanya berasal dari PMDN.
Dengan target realisasi investasi di galangan kapal sebesar Rp500 miliar, maka investasi galangan kapal mengambil proporsi 9,62 persen dari target investasi akhir tahun.