Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak volatile pada hari ini dengan arah penguatan yang agak tertahan.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Securites meramalkan indeks kemungkinan besar akan bergerak di kisaran 4175-4270 pada perdagangan hari ini, Senin (5/10).
Dia menjadikan tren perdagangan di sejumlah kawasan pada pekan lalu sebagai dasar peramalan. Di Asia, bursa ditutup bervariasi dengan penguatan dipimpin oleh Indeks Saham Hangseng yang naik 3 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara IHSG cenderung tertahan dengan ditutup melemah 47,07 poin atau sebesar 1,11 persen di level 4207,8 saat investor asing mulai mencatatkan aksi beli (net buy) sebesar Rp60,98 miliar.
"Investor masih menanti data tekanga kerja yang akan dirilis di US malam inis sebagai perhitungan dan salah satu faktor menentukan arah kebijakan suku bunga AS," ujarnya dikutip dari riset Reliance Securities, Senin (5/10).
Sementara NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4172-4189 dan resisten 4268-4275. Evening
"Perlu diwaspadai potensi pelemahan lanjutan jika pelaku pasar masih melanjutkan aksi jualnya. Namun di sisi lain, kami berharap jikapun terjadi aksi jual maka jangan terlalu besar sehingga pelemahan yang terjadi tidak akan terlalu dalam dan laju IHSG dapat kembali menemukan momentum kenaikannya meski secara bertahap," jelasnya melalui riset NHKSI.
Sejumlah saham yang direkomendasikan NHKSI antara lain PGAS, KREN, BSDE, TAXI, KIJA, dan META.
Terkait kurs, NHKSI meramalkan rupiah masih berpeluang melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jika tidak ada perbaikan sentimen. Intinya, Lanjar Nafi mengingatkan agar investor tetap harus dapat menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan dan mencermati sentimen di pasar.
"Laju Rupiah (Senin) di bawah target support Rp14.685 atau Rp14.715-14.690 (kurs tengah BI).
(ags)