Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melanjutkan penguatan karena berbagai sentimen positif yang bakal mendorong pergerakan. Penguatan rupiah dan adanya paket kebijakan ekonomi III dinilai menjadi katalis positif kali ini.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan Kamis (8/10) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.400-4.435 dan resisten 4.497-4.515. Menurutnya, laju IHSG sempat masuk dalam area target support 4.378-4.496 dan mampu melampaui target resisten 4.478-4.486.
“Meski diiringi aksi profit taking, namun IHSG mencoba untuk dapat bertahan di zona hijaunya. Potensi penguatan masih dapat terjadi, namun mulai terbatas. Asalkan pelaku pasar tidak melakukan penjualan secara masif maka laju IHSG masih dapat bertahan di zona hijau. Utang gap 4.346-4.381 masih ada sehingga masih rawan aksi profit taking. Tetap cermati sentimen yang ada,” ujarnya dalam ulasan, Rabu (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menjelaskan, jelang diumumkannya Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III, laju IHSG seperti mendapat sentimen positif sehingga mampu membuatnya dapat kembali bertahan di zona hijau. Pelaku pasar pun terlihat masih aktif melakukan aksi beli yang terlihat dari pergerakan IHSG yang sempat mengalami pelemahan jelang penutupan sesi I.
“Namun, diimbangi dengan aksi beli di sesi kedua yang mengangkat IHSG hingga akhirnya mampu mengalami kenaikan hampir 1 persen. Mayoritas indeks sektoral mengalami kenaikan yang dimotori indeks industri dasar, aneka industri, dan keuangan,” ujarnya.
Ia menyatakan, masih berlanjutnya laju positif bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang berimbas pada laju bursa saham Asia, ditambah penguatan kinerja rupiah, turut menambah sentimen positif pada laju IHSG.
Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi menyatakan bursa saham di Asia mayoritas melanjutkan penguatan. Ia menjelaskan, Bank of Japan (BoJ) memastikan menahan program stimulus di angka Rp 80 triliun pertahun.
“Hal itu membuat rata-rata nilai tukar mata uang Asia terhadap dolar AS kembali positif, menjadi faktor penggerak bursa Asia untuk melanjutkan penguatan,” jelasnya.
Lanjar menyatakan IHSG sebelumnya pun bergerak variatif, namun ditutup positif +41.35 poin atau setara +0,93 persen ke level 4.487. Ia menilai, pada awal sesi 2 IHSG sempat diwarnai aksi ambil untung, namun pemberitaan pemerintah akan mengumumkan paket kebijakan lanjutan yang dinilai positif membuat pergerakan IHSG kembali bergairah.
“Mata uang rupiah kembali menguat hingga 3 persen. Investor asing pun kembali melakukan pembelian dengan catatan net buy sebesar Rp 221,57 miliar,” jelasnya.
Sementara, ia menilai sebelumnya bursa Eropa dibuka kembali di zona positif setelah produsen komoditas dan minyak melaporkan kinerja yang cukup baik serta kembali munculnya aksi spekulasi investor terhadap suku bunga AS yang terlihat kembali diundur. Ia menyatakan sentimen selanjutnya yang akan diperhatikan oleh investor dia ntaranya komposisi neraca perdagangan di Jerman dan tanggapan bank sentral Eropa mengenai ekonomi di Eropa serta investor akan menunggu hasil pertemuan FOMC.
“Diprediksi IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat tertahan waspada aksi profit taking dengan range pergerakan 4.425-4.515,” ujarnya.
(gir/gir)