Jokowi Siapkan Paket Ekonomi Keempat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 13:32 WIB
“Tadi Bapak Presiden menitipkan kepada kami bahwa akan ada Paket Kebijakan yang keempat," ujar Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Pemerintah saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid I. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan BAmbang S. Brojonegoro (kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kanan) serta jajaran Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Joko Widodo tampaknya ingin terus menjaga momentum sentimen positif untuk pelaku pasar. Hal tersebut terlihat dari rencana adanya penerbitan paket kebijakan ekonomi lanjutan setelah paket ketiga yang diluncurkan kemarin.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengakui, meskipun sudah meluncurkan 3 (tiga) paket kebijakan ekonomi, yang pertama tanggal 9 September, kedua 29 September, dan ketiga hari Rabu 7 Oktober lalu, pemerintah dalam waktu dekat masih akan menerbitkan kembali Paket Kebijakan Ekonomi lanjutan.

“Tadi Bapak Presiden menitipkan kepada kami bahwa akan ada Paket Kebijakan yang keempat. Ini nanti ditugaskan kepada Pak Darmin (Menko Perekonomian), dan kita semua untuk menyampaikan apakah minggu depan, minggu depannya lagi. Tetapi yang jelas akan ada paket kebijakan keempat,” kata Pramono di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/10) petang, seperti dikutip dari laman resmi Setkab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono menjelaskan, terkait Paket Kebijakan Ekonomi III, lebih memfokuskan pada penurunan harga energi dan perbaikan iklim usaha. Ia meyakini, paket kebijakan itu akan ‘nendang’ sebagaimana Paket Kebijakan Ekonomi II, yang diumumkan pada tanggal 29 September lalu.

“Momentum yang kita rasakan pada hari ini dimana rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan dalam satu minggu terakhir ini. Kami mendengar terakhir sudah di bawah Rp 14 ribu, kalau enggak salah Rp 13.900, dan momentum ini tentunya harus dijaga dengan baik oleh pemerintah, oleh OJK, oleh BI,” kata Pramono.

Untuk diketahui, dalam Paket Kebijakan Ekonomi III, terdapat tiga hal yang menjadi fokus, yaitu penurunan harga BBM, listrik dan gas; perluasan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR); dan penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman modal.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan terhitung mulai 1 Januari 2016 harga gas untuk pabrik pupuk dari lapangan gas baru ditetapkan sebesar US$7 per juta british thermal unit (mmbtu). Penyesuaian harga ini disesuaikan dengan kemampuan daya beli industri pupuk.

"Sedangkan harga gas untuk industri lainnya, seperti petrokimia, keramik dan sebagainya akan diturunkan sesuai dengan kemampuan industri masing-masing," jelasnya

Selain itu, lanjut Darmin, pemerintah juga akan menurunkan tarif listrik untuk pelanggan industri I3 dan I4 berkisar Rp12 hingga Rp13 per kWh. Kebijakan ini secara otomatis mengikuti penurunan harga minyak bumi (Automatic Tariff Adjustment).

"PLN juga memberikan diskon tarif hingga 30 persen untuk pemakaian listrik mulai dari jam 11 malam hingga jam delapan pagi, saat beban pemakaian listrik sedang rendah," katanya. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER