Dua Minggu Lagi Jokowi Janji Perbaiki Upah Buruh

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 17:00 WIB
Menurut Presiden Jokowi pemerintah tidak akan tinggal diam dalam menyikapi banyaknya laporan kejadian pemutusan hubungan kerja yang dialami para pekerja.
Menurut Presiden Jokowi, pemerintah tidak akan tinggal diam dalam menyikapi banyaknya laporan kejadian pemutusan hubungan kerja yang dialami para pekerja Indonesia. (Detikcom/Bagus).
Tangerang, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan memperbaiki sistem pengupahan di Indonesia dengan menerbitkan kebijakan anyar dalam dua pekan ke depan. Pemerintah menurutnya mengakui bahwa salah satu kelemahan industri padat karya di Indonesia adalah terkait pengupahan para pekerja tersebut.

“Dua persoalan pelik yang masih menyelimuti dunia industri padat karya di Indonesia adalah pengupahan, dan free trade agreement (FTA). Nanti kurang lebih dua mingguan ini akan disampaikan pemecahan masalah pengupahan," kata Jokowi di Tangerang, Banten, Senin (5/10).

Selain itu, mantan Walikota Solo tersebut menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam dalam menyikapi banyaknya laporan kejadian pemutusan hubungan kerja yang dialami para pekerja Indonesia akibat pelemahan ekonomi dan depresiasi nilai tukar rupiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyebut investasi di sektor industri padat karya di tanah air masih sangat menarik, dan pemerintah akan membuatnya menjadi lebih menarik dengan paket kebijakan ekonomi yang akan diterbitkan berikutnya.

Jokowi menjelaskan, pada kurun waktu 2015-2016 akan ada 16 perusahaan yang bergerak di sektor padat karya berkomitmen menyerap 73.885 pekerja. Sementara tahun berikutnya hingga 2019, pabrik-pabrik tersebut akan menambah tenaga kerja sekitar 47.400 orang.

"Secara detil tadi sudah saya sampaikan totalnya berapa dan tentu saja itu akan berdampak pada pengurangan pengangguran," ujar Jokowi.

“Tiga minggu lagi akan kami sampaikan juga sekian perusahaan yang juga rekrutmen pada 2015 ini. Artinya, investasi di Indonesia itu masih sangat menarik untuk industri padat karya, asalkan beberapa regulasi yang menghambat itu segera kita pangkas, selesaikan, dan sederhanakan,” tegasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER