Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memastikan bakal menindaklanjuti komitmen beberapa negara di kawasan Timur Tengah yang berencana menamankan investasinya di Indonesia dalam waktu dekat.
Hal ini diketahui dengan adanya kunjungan sejumlah Menteri Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ke Iran dan Oman yang dilakukan esok hari.
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan dalam kunjungannya kali ini pemerintah akan membawa agenda untuk mengeksekusi beberapa rencana investasi dua negara tadi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami ke Iran ini sebenarnya follow-up atas pertemuan terdahulu. Seperti anda ketahui pada KAA (Konferensi Asia Afrika) Presiden dan Presiden Iran bertemu di Jakarta yang kemudian Presiden mengirim Sofyan Djalil sebagai Menko pada waktu itu sebagai high level comission untuk bicara frame work besarnya, termasuk mengatasi hambatan investasi,” ujar Sudirman usai melakukan kick off meeting atas rencana investasi Timur-Tengah di kantornya, Senin (12/10).
Sudirman mengatakan, dalam hasil pertemuan sebelumnya pemerintah Iran berkomiten membangun kilang pengolahan di Indonesia, menanamkan investasinya di sektor ketenagalistrikan hingga rencana menjual minyak mentahnya ke PT Pertamina (Persero).
Tak hanya itu, negara yang saat ini dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani tersebut juga berencana memasok produk aspal untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang tengah didorong pemerintahan Jokowi.
“Kami menyadari mendapat satu guidance dari Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) masalah embargo (Iran) ini belum selesai seluruhnya. Tapi sambil mereka mengurus politiknya, kita memberikan gesture kita serius kerjasama dengan mereka. Banyak negara lain siap-siap masuk Iran, jadi kita tidak boleh telat,” ucap Sudirman yang merupakan penanggungjawab dari upaya kerjasama bilateral tersebut.
Sudirman menambahkan, guna memuluskan rencana kerjasama Indonesia dengan beberapa negara Timur-Tengah, dirinya telah menunjuk mantan Deputi Badan Rekonsiliasi dan Rekonstruksi Aceh (BRR) Willy Syahbandar sebagai Ketua Tim.
Nantinya, Willy akan menyusun sejumlah staff profesional untuk menyiapkan persyaratan teknis maupun non teknis terkait rencana kerjasama tersebut.
“Kita tidak akan berhenti pada pertemuan tingkat tinggi, tapi pertemuan operasional. Sehingga, pesan Presiden yang menginginkan seluruh informasi mengenai investasi yang akan ditawarkan pihak-pihak di Timur-Tengah, baik Arab Saudi, UEA, Qatar, Oman, Irak, Iran dan negara-negara lain harus dipaketkan seprofesional mungkin. Supaya kita bisa betul-betul merealisasikan kesepakatan tingkat tinggi antara tingkat kepala negara,” tutur Sudirman.