Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantu PT Pertamina untuk melakukan penunjukan langsung produsen yang nantinya akan memasok biodiesel bagi keperluan subsidi pemerintah.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan keberlangsungan pasokan biodiesel bagi kegiatan Public Service Obligation (PSO) bisa mencapai 2,76 juta kilo liter pada tahun depan.
"Untuk penunjukkan produsen ini, akan digunakan mekanisme penunjukan langsung dengan asas transparansi," kata Rida di Jakarta, Jumat (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Rida menyatakan bahwa Pertamina tak akan memilih produsen biodiesel melalui proses lelang mengingat perusahaan-perusahaan itu sudah tak bisa lagi melakukan persaingan harga sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 29 tahun 2015.
Dengan jumlah produsen biodiesel yang cukup banyak, maka Kementerian ESDM akan mendata perusahaan-perusahaan tersebut agar penunjukannya lebih adil.
"Agak lucu juga kalau dilaksanakan lelang karena kan kini harga biodiesel sudah diatur. Agar semua produsen bisa berpartisipasi, makanya akan kita data kira-kira berapa pengusaha yang bergerak biodiesel dan pegang izin usahanya," katanya menambahkan.
Namun, para perusahaan biodiesel yang ingin ditunjuk Pertamina harus memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT), sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri tersebut.
"Nanti mereka wajib mendaftar ulang dengan menggunakan surat itu jika ingin dipilih," ujarnya.
Hingga saat ini, tambahnya, telah terdapat delapan perusahaan yang sudah lolos dari segi total produksi dan berkomitmen untuk melakukan penyaluran biodiesel pada tahun depan.
Sedangkan 20 perusahaan lainnya berniat mengikuti penunjukan langsung Pertamina namun belum mendapat SKT tersebut.
"Ke-28 perusahaan tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 7,1 juta kilo liter per tahunnya. Angka itu bisa jauh lebih besar dibanding kapasitas saat ini yang sebesar 1,5 juta kilo liter per tahunnya, atau 4,8 juta kilo liter per tahun pada bulan Desember mendatang," ujar Rida.
Kebutuhan biodiesel tahun depan, yang sebesar 2,76 juta kilo liter, meningkat apabila dibandingkan proyeksi kebutuhan proyeksi tahun ini, yang mencapai 504.000 kilo liter hingga akhir tahun.
(ded/ded)