Berantas Impor Ilegal, Jokowi Waspadai Oknum Bea Cukai

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2015 19:06 WIB
"Yang pertama importir, yang kedua tentu saja pengusaha pengurusan jasa yang berkaitan dengan kepabeanan dan yang ketiga oknum," ujar Jokowi.
Pemerintah saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid I. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan BAmbang S. Brojonegoro (kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kanan) serta jajaran Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bakal memberantas praktik impor barang secara ilegal guna membentengi industri dalam negeri. Komitmen Jokowi dilakukan dengan memanggil Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai untuk menyiapkan langkah konkret dan mewaspadai oknum dari lembaga tersebut.

Jokowi menyatakan, pertemuannya dengan Ditjen Bea Cukai terutama berkaitan dengan langkah-langkah untuk mengatasi impor ilegal. Ia mengaku beberapa kali menerima keluhan dari asosiasi industri terkait banjirnya produk impor ilegal.

“Beberapa kali saya menerima keluhan asosiasi, dan yang terakhir dari asosiasi pertekstilan, bahwa kita dibanjiri oleh peredaran produk-produk impor ilegal. Kalau diteruskan akan mematikan produsen dalam negeri karena mereka tidak bisa bersaing dengan produk ilegal itu,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan, beberapa barang yang berkaitan dengan pakaian jadi terkait produk impor ilegal antara lain alas kaki, kosmetik, elektronik, sprei, produk-produk makanan dan juga pangan. Jokowi meminta hal tersebut menjadi perhatian segenap jajarannya.

“Yang pertama, itu bisa merusak industri kita, melemahkan industri kita. Yang kedua, kalau ini tidak segera kita hilangkan, kita habisi, orang akan malas berproduksi, mengganggu pasar dalam negeri, mengganggu keuangan negara kita dan juga akan melemahkan daya saing kita.

Oleh sebab itu, lanjutnya, dalam pertemuan itu Jokowi ingin adanya langkah-langkah yang lebih konkret. Ia menilai hal ini juga akan memperbaiki neraca perdagangan negara jika bisa dikerjakan lebih baik.

“Di pelabuhan, saya sudah mendengar bahwa ada banyak modus yang dilakukan, baik dalam penyelundupan bea masuk, PPh maupun PPn. Saya kira di sini ada tiga pihak yang bekerja sama. Yang pertama importir, yang kedua tentu saja pengusaha pengurusan jasa, yang berkaitan dengan kepabeanan dan yang ketiga oknum. Terutama oknum bea cukai,” ujarnya.

Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengatakan pihaknya bakal memberikan hukuman kepada anggotanya yang terbukti terlibat dalam impor ilegal. Namun, ia belum merinci jumlah oknum yang terkini.

“Saya kira setiap tahun ada, tapi nanti angkanya bisa kita susulkan. Sesuai dengan yang sudah ditetapkan itu ada reward and punishment. Kalau meeka memang disimpulkan melakukan pelanggaran itu mulai dari turun pangkat sampai ada yang dipecat,” ujarnya. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER