JIIPE Disiapkan Jadi Kawasan Berikat Industri Makanan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2015 04:30 WIB
"Pembangunan kawasan logistik ini hanya dua tahun saja. Tapi sayang kami belum bisa disclose nilai investasinya," ujar Direktur AKR Corporindo.
Lokasi Java Integrated Industrial And Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Minggu (23/8). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan industri hasil patungan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dan PT AKR Corporindo Tbk, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) bakal disiapkan menjadi pusat kawasan logistik berikat bahan makanan dan minuman impor.

Direktur AKR Corporindo, Koko Matthew berharap rencana pembentukan kawasan berikat untuk proyek yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur ini bisa mengurangi biaya logistik para pelaku industri makanan dan minuman. Selain itu, ia berharap industri bisa mendapat penghematan waktu produksi akibat siklus pembelian bahan baku bisa lebih cepat dari sebelumnya.

"Pelaku industri ini selalu mendapat pasokan bahan baku yang lama akibat keterlambatan kapal. Ditambah dengan biaya yang dikeluarkan karena adanya peraturan bea cukai sehingga ongkos logistik yang dikeluarkan perusahaan bisa lebih efisien," terang Koko seusai mengisi acara di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Senin (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia mengatakan kalau jenis komoditas yang akan ditempatkan di kawasan itu adalah gandum, kacang kedelai, dan jagung. Koko juga mengatakan bahwa usulan ini sudah diperbincangkan langsung dengan Direktur Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan dan difasilitasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kendati demikian, Koko belum mau membeberkan angka investasi yang dikeluarkan oleh anak usaha hasil patungan AKR dan Pelindo III, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, yang merupakan pengelola kawasan industri untuk membangun kawasan logistik ini. Namun, Koko mengatakan bahwa kawasan logistik ini bisa mulai beroperasi tahun 2018.

"Pembangunan kawasan logistik ini hanya dua tahun saja. Tapi sayang kami belum bisa disclose nilai investasinya, tapi akan masuk ke total nilai investment kami sebesar US$ 2 miliar yang akan dikeluarkan selama 10 tahun mendatang," terangnya.

Adanya kawasan itu, tambahnya, juga menjadi penting mengingat beberapa calon tenant industri JIIPE ada yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Ia menyebut, ada beberapa perusahaan sektor makanan minuman skala global yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan yang berminat membangun pabrik di JIIPE.

"Pasalnya investor asal Korea Selatan dan Jepang itu tidak hanya melihat lahan, namun juga melihat fasilitas," terang Koko.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan bahwa pembangunan pusat logistik di JIIPE ini sesuai dengan rancangan perubahan Peraturan Pemerintah (PP) no. 32 tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat yang kini sedang diproses oleh Kemenkeu, dimana salah satu poin tersebut adalah semakin mendekatkan industri-industri dalam negeri dengan bahan baku asal impor dan juga mendorong penurunan biaya logistik.

"Dalam prosesnya, (kawasan logistik) ini akan jadi semacam sistem yang bisa menarik logistik kita yang lebih aktif di Singapura. Sehingga nantinya, tak hanya daya saing industri kita yang terdorong tapi juga daya saing logistiknya," terang Franky di Gresik, Jawa Timur dua bulan lalu.

Sebagai informasi, nantinya lokasi kawasan logistik JIIPE akan disiapkan di pelabuhan yang kini tengah dibangun oleh PT Pelindo III. Kawasan pelabuhan JIIPE sendiri rencananya akan memiliki luas sebesar 406,1 hektar, atau 13 persen dari total lahan JIIPE sebesar 3.000 hektar. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER