Meski Ekonomi Lesu, Permintaan ORI 012 Tembus RP27,43 Triliun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 19 Okt 2015 15:50 WIB
Dengan target perolehan dana di angka Rp 20 triliun, penawaran ORI012 kelebihan permintaan hingga Rp 7,4 triliun.
Ilustrasi pembelian Obligasi Ritel Indonesia (ORI) di teller bank. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro).
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mencatat telah terjadi kelebihan jumlah permintaan obligasi ritel Indonesia (ORI) seri ORI012 meskipun pertumbuhan ekonomi nasional tengah melambat akhir-akhir ini.

Direktorat Jenderal Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko (DJPPR) melansir, sejak pertama kali ditawarkan pada 29 September 2015 lalu realisasi penjualan ORI012 hingga saat ini telah mencapai Rp 27,439 triliun atau kelebihan sekitar Rp 7,4 triliun dari proyeksi perolehan dana (indikatif) yang ditargetkan pada angka Rp 20 triliun.

Bahkan Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara menjelaskan peminat ORI012 sudah mencapai 49.521 pemesan yang tersebar di 34 provinsi dan terdiri dari 45.298 investor dengan jumlah investor baru sebanyak 28.520 investor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dilihat dari profil pemesan, jumlah pemesan ORI012 terbesar ada pada range Rp 100 juta hingga Rp 500 juta. Dengan jumlah pemesan terbanyak berasal dari pegawai swasta 25,24 persen dan wiraswasta 21,36 persen dengan rata-rata volume per pemesan adalah Rp 554 juta," ujar Loto dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (19/10).

Loto menjelaskan, tingginya minat masyarakat terhadap penjualan ORI012 tak lepas dari beberapa faktor.

Selan karena lesunya penyaluran kredit perbankan, ia bilang faktor yang turut menjadikan tingginya peminat ORI012 dilatarbelakangi oleh tingkat bunga deposito perbankan yang dinilai kurang menarik.

Dengan demikian, nasabah cenderung lebih memilih instrumen investasi yang ditawarkan pemerintah melalui obligasi negara.

"Mungkin yang kita lihat salah satu yang juga keadaan ekonomi yang sedang slowdown untuk penyaluran kredit juga cenderung terbatas sehingga ada kecenderungan beberapa bank melakukan menyesuaikan atau penurunan tingkat bunga deposito, sementara ORI kalau kita pakai tingkat bunga LPS nya rate 7,75 persen ORI relatif lebih menarik," tambahnya.

Dipengaruhi Kurs

Loto mengungkapkan, faktor lain yang juga menjadikan tingginya minat masyarakat terhadap ORI012 berangkat dari menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi pada awal Oktober.
Menurutnya, dengan menguatnya pairing rupiah dinilai membuat tingkat bunga kupon ORI menurun.

"Dan adanya ekspektasi inflasi kedepan yang masih stabil, sehingga kemungkinan penurunan tingkat bunga masih ada. Sehingga investor ada potensi penambahan capital gain," katanya.

Seperti diketahui, ORI012 diluncurkan dengan kupon 9 persen dan tenor tiga tahun. Jika ingin membeli ORI 012, jumlah minimum yang harus dipesan masyarakat Rp 5 juta dengan jumlah maksimum pemesanan Rp 3 miliar. Obligasi ini ditawarkan di 17 agen bank dan 4 perusahaan sekuritas.
(dim/dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER