Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia berharap anak-anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa segera melantai di bursa dengan melakukan Initial Public Offering (IPO). Bahkan, BEI mengaku sudah mendapat sinyal dari Kementerian BUMN.
Direktur Utama PT BEI, Tito Sulistio mengatakan bahwa dirinya sudah mendengar kabar kalau peraturan terkait anak usaha BUMN akan keluar minimal 2 tahun kemudian. Dengan adanya peraturan ini, ia berharap pengurusan IPO anak usaha BUMN bisa lebih cepat dibanding BUMN.
"Saya sudah dengar dari Pak Aloysius (Deputi Rekstrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN) kalau peraturan IPO anak usaha BUMN bisa keluar minimum 2 tahun ke depan. Dengan adanya hal ini, kami harap makin banyak anak usaha BUMN yang mau IPO karena jumlah anak usahanya yang juga banyak," kata Tito di Jakarta, Kamis (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito mengatakan kalau saat ini terdapat 119 BUMN, termasuk 14 Perum, yang beroperasi di Indonesia. Dari 119 BUMN tersebut, terdapat 700 anak perusahaan BUMN, yang diekspektasikan bisa meningkatkan nilai kapitalisasi pasar saat ini.
Pasalnya, BEI sendiri berharap bisa melakukan kapitalisasi pasar Rp 3.750 triliun per tahunnya. dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 15 triliun per tahunnya. Hingga 12 Oktober 2015, nilai kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 4.822 triliun dengan nilai transaksi harian rata-rata sebesar Rp 5,81 triliun per harinya.
"Bayangkan saja kalau setiap tahunnya ada 10 yang IPO saja, itu bursa cepat lompatnya (kapitalisasi pasarnya)," katanya.
Ia juga menambahkan, nantinya pengajuan IPO bagi anak usaha BUMN ini akan lebih cepat dibandingkan BUMN. Namun, ia masih belum bisa memastikan perbandingan kecepatan penyelesaian prosedur IPO antara BUMN biasa dengan anak usahanya.
"Proses IPO saja bisa memakan waktu 1,5 bulan hingga 1,5 tahun. Selain itu, pengajuan proses IPO kan berbeda-beda tergantung kesiapan modal dan kesiapan perusahaannya," tambah Tito.
Dua Anak Usaha BUMN akan IPODi sisi lain, tambahnya, belum ada rencana dari anak-anak usaha BUMN untuk melakukan IPO hingga akhir tahun ini. Namun, ia menyebut akan ada dua anak usaha BUMN yang menyatakan akan IPO tahun depan.
"Salah satunya adalah anak usaha PT Pertamina. Kita masih belum tahu apakah perusahaan itu bergerak di perusahaan hulu atau hilir. Mereka baru sekedar membicarakan saja," katanya.
Sebelumnya, anak usaha BUMN konstruksi PT Hutama Karya, PT HK Realtindo juga berencana untuk melakukan IPO pada tahun depan. Rencananya, perusahaan akan melepas 30 hingga 35 persen saham ke publik dengan penyerapan dana diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun.
(ded/ded)