BKPM Kawal Lima Proyek Listrik 8.800 MW Senilai Rp 16 Triliun

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 15:37 WIB
Jika lima proyek ini selesai, BKPM berharap dayanya bisa menambah proyek 35 ribu MW yang tengah dikerjakan oleh pemerintah.
Jika lima proyek ini selesai, BKPM berharap dayanya bisa menambah proyek 35 ribu MW yang tengah dikerjakan oleh pemerintah. (Dok. PLN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku tengah mengawal lima proyek pembangkit listrik dengan daya total 8.800 Megawatt (MW) agar tak menemui kendala di tengah realisasi.

Jika lima proyek ini selesai, BKPM berharap dayanya bisa menambah proyek 35 ribu MW yang tengah dikerjakan oleh pemerintah, karena berhasil memenuhi 25,14 persen dari kebutuhan lima tahun mendatang.

Deputi bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan bahwa realisasi proyek-proyek ini merupakan realisasi dari lima pengusahaan listrik yang mengajukan izin prinsip sejak 2013 lalu. Total nilai investasi pembangunan-pembangunan tersebut mencapai Rp 16 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan sangat potensial kalau hal ini dikawal dengan baik sehingga keraguan investor akan kemampuan kita memfasilitasi pembangunan pembangkit listrik bisa dihilangkan," ujar Azhar di Jakarta, Kamis (22/10).

Ia melanjutkan kalau beberapa proyek ini bahkan ada yang sudah hampir rampung yaitu yang berlokasi di Bali dan Banten.

Lebih lanjut, ia mengatakan kalau konstruksi proyek-proyek itu masih sebagian dari banyaknya izin prinsip pembangkit listrik sebanyak 20 ribu MW yang juga diberikan dalam waktu bersamaan. Untuk merealisasikan hal tersebut, ia berharap PT PLN (Persero) mau mendukung dari sisi jaringannya.

"Jenis investasi ini kan ada yang langsung di listrik dan ada juga yang investasi tambahan dari industri lain yang membangun pembangkit untuk kebutuhannya sendiri dan dijual ke PLN. Memang di sini tantangannya adalah bagi PLN, terutama untuk menyiapkan jaringannya. Kalau listrik ini terbangun tapi jaringannya tidak tersedia, jadinya tak ada manfaatnya," tuturnya.

Sebagai gambaran pentingnya pihak swasta dalam proyek 35 ribu MW, Kementerian ESDM berencana untuk memperoleh listrik sebesar 27,65 ribu MW dari skema Independent Power Producer (IPP) antara 2016 hingga 2019 mendatang. Hal tersebut, memiliki porsi sebesar 70,6 persen dari total 39,15 ribu MW yang rencananya akan mulai beroperasi (commercial on date) di dalam periode itu.

Sedangkan program listrik 35 ribu MW sendiri membutuhkan investasi total US$ 72,94 miliar yang akan digunakan untuk membangun 291 pembangkit, 732 set transmisi, 1.375 unit gardu induk. Dengan kata lain, pemerintah berharap proyek sebanyak US$ 62,12 miliar, atau 85,17 persen dari total nilai proyek, bisa dibiayai oleh swasta.

Sedangkan BKPM mencatat adanya realisasi investasi di sektor ketenagalistrikan, air, dan gas pada periode Januari hingga September tahun ini tercatat di angka Rp 37,89 triliun. Angka itu sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan angka Rp 41,20 triliun. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER