Pemerintah Rayu Investor Korsel Luaskan Investasi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 14:16 WIB
"Kami sedang dorong mereka untuk perluas investasi di sektor-sektor vital, dan beberapa sudah ada yang minat mau melakukan perluasan," ujar Franky Sibarani.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani saat memberikan keterangan terkait perkembangan investor Tiongkok dan Jepang, Jakarta, Rabu, 1 April 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya untuk menggaet perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan untuk melakukan perluasan investasi mengingat banyak perusahaan asal negeri ginseng tersebut banyak bergerak di sektor industri hulu dan juga padat karya.

Seperti disampaikan Kepala BKPM, Franky Sibarani, perusahaan-perusahaan Korea Selatan banyak yang bergerak di industri baja, garmen, sepatu, bahkan hingga elektronik yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Untungnya, lanjut dia, sudah ada beberapa perusahaan asal Korea Selatan yang sudah mengajukan minat perluasan ke BKPM.

"Kami hari ini telah mengadakan pertemuan dengan beberapa investor Korea Selatan. Kami sedang dorong mereka untuk perluas investasi di sektor-sektor vital, dan beberapa sudah ada yang minat mau melakukan perluasan," jelas Franky di Jakarta, Kamis (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, seperti biasa Franky enggan menyebutkan nama-nama perusahaan yang berminat melakukan perluasan tersebut. Namun ia menyebutkan bahwa perusahaan elektronik Samsung juga ikut menemui pihak BKPM pada saat itu.

"Tapi Samsung kesini bukan untuk perluasan investasi. Mereka memiliki kecenderungan untuk berinvestasi tapi belum fix betul karena mereka masih menanyakan mengenai kebijakan angka minimal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan juga kewajiban membuka perusahaan di Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut, kebijakan terkait insentif fiskal investasi dan juga pemangkasan waktu perizinan investasi juga menjadi daya tarik bagi investor Korea Selatan. Apalagi menurut Franky, investor Korea Selatan terbilang lebih pasti merealisasikan investasinya melihat dari rasio realisasi yang dimiliki mereka, sehingga ia yakin perluasan investasi-investasi ini pun akan dilakukan oleh mereka

"Namun kendati ada insentif investasi, tetap saja mereka menginginkan fasilitas riil lain seperti infrastruktur, listrik, dan lainnya. Tentunya yang menunjang investasi mereka," jelasnya.

Sebagai informasi, data BKPM menunjukkan adanya realisasi investasi asal Korea Selatan sebesar US$ 787,83 juta dollar, atau memiliki proporsi sebesar 5,65 persen apabila dibandingkan dengan seluruh Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 13,93 miliar pada semester I 2015. Dengan kata lain, Korea Selatan menempati posisi ke-4 sebagai negara dengan jumlah PMA terbanyak di Indonesia setelah Malaysia, Singapura, dan Jepang.

Sedangkan rasio realisasi investasi Korea Selatan antara tahun 2005 hingga 2014 tercatat 65 persen, di mana angka ini lebih rendah dibandingkan Jepang (75 persen) namun lebih tinggi dibandingkan China (7 persen). (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER