Bencana Asap Ganggu 1.000 Penerbangan Kalstar Aviation

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 16:45 WIB
Selama dua bulan terakhir sekitar 120 ribu penumpang Kalstar Aviation tak terangkut akibat kabut asap yang menyelimuti 13 kota di Kalimantan.
Tiga kru bandara melewati dua pesawat di landasan Bandara Supadio yang diselimuti kabut asap, di landasan Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Rabu (21/10). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operasional 1.000 penerbangan milik PT Kalstar Aviation terganggu dan tidak bisa mengangkut 120 ribu penumpang dalam dua bulan terakhir akibat bencana kabut asap yang menyelimuti 13 kota di Kalimantan.

Untuk itu, maskapai domestik ini mendesak pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi bencana asap ini karena merugikan perusahaan miliaran rupiah.

“Penumpang yang tidak terangkut selama dua bulan terakhir ini kurang lebih ada hampir 120 ribu karena pembatalan penerbangan,” kata Marketing Manager Kalstar Mochamad Zainuddin di sela acara pertemuan tahunan Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (INACA) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (10/22).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalstar merupakan maskapai penerbangan berjadwal yang melayani penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di Kalimantan. Setiap harinya, kata Zainuddin, Kalstar rata-arta melayani sekitar 70 penerbangan menggunakan 13 armada pesawat.

Akibat gangguan asap, Zainuddin pesimistis maskapainya bisa mencapai target pelayanan 1,5 juta penumpang pada tahun ini. Target tersebut mengalami kenaikan 50 persen dibandingkan dengan target tahun lalu yang hanya 1 juta penumpang.

“Tahun ini dengan adanya asap, pertumbuhannya naik sedikit. Mungkin dari target 1,5 juta paling tercapai 1,2 hingga 1,3 juta penumpang,” kata Zainuddin.

Dia mengatakan, selama dua bulan terakhir maskapai dan penumpang harus sabar menunggu kepastian kondisi asap untuk setiap penerbangan. Hal itu menimbulkan penundaaan hingga pembatalan penerbangan.

Impact-nya apa? Rangkaian dari rute lain akan terimbas,” ujarnya.

Dari sisi besaran kerugian materiil, Zainuddin memperkirakan kerugiannya bisa mencapai puluhan miliar rupiah dari terganggunya operasional. Kalstar harus menanggung hilangnya potensi penerimaan dari pesawat yang terpaksa menganggur.

Selain itu, lanjutnya, Kalstar juga merugi karena sejumlah pesawat terpaksa harus mengalihkan rute penerbangan di tengah jalan karena bandara tujuan tidak bisa didarati.

“Kerugiannya sampai puluhan miliar (rupiah). Kami tidak bisa menyebut berapa nilainya,” ujarnya.

Zainudin menyebutkan ada 13 kota di Kalimantan yang diselimuti asap akibat kebakaran hutan dan lahan, antara lain Pontianak, Putussibau, Ketapang, Sintang, Balikpapan, Samarinda, Melak,  Tanjung Selor, Tarakan, Malinau,  Banjarmasin, Pangkalan Bun, dan Sampit.

“Sampai sekarang (tujuan) Sampit itu sudah satu bulan tidak terbang karena jarak pandangnya itu paling tinggi 100–200 meter, Ketapang juga demikian, Sintang juga demikian,” ujarnya.

Zainuddin menyatakan dibutuhkan tindakan nyata dari pemerintah guna mengatasi gangguan asap di Kalimantan. Pasalnya, bukan hanya penerbangan yang terganggu, tetapi juga aktivitas perekonomian masyarakat secara umum.

“Jadi mohon dari pemerintah segera mengambil langkah-langkah seperti halnya yang dilakukan di Sumatera. Kalimantan perlu diperhatikan juga karena kota-kota yang terimbas cukup banyak di Kalimantan itu,” ujarnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER