IHSG Diprediksi Mendapat Tekanan Jual

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 06:33 WIB
Jika sentimen di awal pekan tidak cukup kondusif maka laju IHSG dimungkinkan untuk berbalik melemah seiring aksi profit taking yang terjadi.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami tekanan karena adanya perkiraan aksi ambil untuk (profit taking) yang dilakukan para pelaku pasar jika sentimen pada awal pekan ini tidak dianggap positif.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Senin (26/10) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.615-4.638 dan resisten 4.668-4.685. Ia menilai laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.525-4.558 dan sempat mampu berada di atas target resisten 4.578-4.586.

“Masih adanya sentimen positif di akhir pekan akhirnya mampu memaksa IHSG untuk dapat berbalik positif. Padahal laju IHSG sudah mulai akan mengalami pembalikan arah melemah. Jika sentimen di awal pekan tidak cukup kondusif maka laju IHSG dimungkinkan untuk berbalik melemah seiring aksi profit taking yang terjadi,” ujarnya dalam riset, dikutip Minggu (25/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait perdagangan sebelumnya, ia menilai tidak jauh berbeda dengan harapannya. Hal itu karena imbas pengaruh berlanjutnya penguatan laju bursa saham AS dan Eropa sehari sebelumnya memberikan tambahan angin segar bagi IHSG pasca menguat tipis.

“Pelaku pasar pun kembali memanfaatkan momentum tersebut untuk menambah aksi belinya. Penguatan terjadi di bursa saham AS dan Eropa seiring adanya beberapa faktor pendorong. Pertama, rilis beberapa kinerja emiten yang lebih baik dari estimasi,” jelasnya.

Kedua, lanjut Reza, adanya prospek Eropa akan mengambil langkah-langkah efektif demi mendongkrak perekonomiannya dimana Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pihaknya akan menginvestigasi dampak stimulus segar untuk mengerek pertumbuhan dan inflasi.

“Dan ketiga, rilis perbaikan ekonomi di mana angka klaim pengangguran AS masih di bawah ekspektasi dan kenaikan penjualan rumah. Tidak hanya dari global, sentimen dari dalam negeri terkait masih berlanjutnya apresiasi rupiah turut menambah sentimen positif,” jelasnya

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan IHSG pada perdagangan lalu melonjak cukup tinggi 1,49 persen ke level 4.653. Ia menilai, selain sentimen dari regional, IHSG juga terpengaruh oleh sentimen dari dalam negeri terkait paket kebijakan ekonomi jilid V yang berisikan pemotongan pajak bagi perusahaan, BUMN dan swasta serta penghapusan pajak berganda pada real estat dinilai sangat tepat momentumnya sehingga indeks sektor industri dasar dan sektor properti pun memimpin penguatan.

“Secara teknikal IHSG gap up namun bergerak cenderung konsolidasi. Sehingga diprediksikan IHSG akan bergerak tertahan pada pekan depan dengan range pergerakan 4.585-4.730,” jelasnya (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER