Revaluasi Aset, Pertamina Tunggu Pembentukan Holding Migas

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 16:49 WIB
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan kajian pembentukkan perusahaan induk migas ditargetkan rampung sebelum akhir tahun ini.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (ketiga kanan) berbincang dengan Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman (kanan), Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam (ketiga kiri), Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi (kedua kiri), Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang (kiri) dan VP Gas Sourcing Wiko Megantoro (kedua kanan) usai memaparkan kinerja kuartal III tahun 2015 di Jakarta, Kamis (22/10). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Pertamina (Persero) mengaku belum memikirkan rencana untuk merevaluasi aset perusahaan demi memanfatkan insentif pemotongan tarif pajak penghasilan (PPh) final yang disodorkan oleh pemerintah.

Pasalnya, saat ini jajaran perusahaan minyak dan gas bumi pelat merah itu masih menunggu selesainya proses penggabungan (holding) perusahaan migas nasional yang sudah lama diwacanakan, sebelum merevaluasi aset perseroan.

"Kalau revaluasi aset kita tunggu rencana pembentukan holding sehingga banyak aset penting yang diturunkan sebagai anak perusahaan. Saat itulah revaluasi aset kita lakukan," ujar Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi mengungkapkan, wacana pembentukan holding perusahaan migas merupakan salah satu hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah menyusul makin luasnya skala bisnis Pertamina.

Setelah pembentukan holding dilakukan, katanya maka aset yang dimiliki oleh induk dan anak perusahaan Pertamina akan tercatat dalam satu buku.

Dengan begitu, maka 22 anak usaha Pertamina bisa diklasifikasikan ke dalam tiga lini yakni upstream (hulu), mainstream dan downstream (hilir).

"Kajian pembentukan holding Pertamina diharapkan rampung sebelum akhir tahun 2015," tandas Dwi. (dim/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER