Cegah Kebakaran, BPDP Sawit Siapkan Program Desa Tanggap Api

CNN Indonesia
Senin, 26 Okt 2015 16:16 WIB
Program Desa Tanggap Api akan melibatkan penduduk dari 100 desa di seluruh Indonesia yang dibiayai dari alokasi CPO fund yang dikumpulkan.
Program Desa Tanggap Api akan melibatkan penduduk dari 100 desa di seluruh Indonesia yang dibiayai dari alokasi CPO fund yang dikumpulkan. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk membantu mengatasi kebakaran perkebunan sawit seperti yang terjadi dalam tiga bulan terakhir.

Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Bayu Krishnamurti menyebut tahun depan, target pengumpulan CPO fund naik dua kali lipat dibandingkan target tahun ini. Jika sepanjang enam bulan di 2015, badan layanan umum (BLU) yang dipimpinnya ditargetkan mengumpulkan Rp 4,5 triliun maka pada 2016 jumlahnya bertambah jadi Rp 9,5 triliun.

“Tahun depan dana sawit akan digunakan untuk membiayai pencegahan lewat program Desa Tanggap Api. Isinya itu program pencegahan, pendeteksian dini, dan pemadaman awal berbasis masyarakat,” kata Bayu kepada CNN Indonesia, Senin (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Wakil Menteri Pertanian tersebut menyatakan sedikitnya akan ada 100 desa di seluruh Indonesia yang warganya akan diikutsertakan dalam program pelatihan tersebut. Sayangnya, ia enggan menyebutkan berapa besar dana dari target CPO fund Rp 9,5 triliun yang akan dialokasikan untuk membiayai program tersebut.

Meski membuat satu pos belanja baru di badan yang dipimpinnya, Bayu memastikan alokasi terbesar CPO fund tidak akan banyak berubah dibandingkan dengan program BPDP yang sudah berjalan selama beberapa bulan ini.

“Alokasi terbesar saat ini adalah untuk mendukung program biofuel B15 dengan membayarkan selisih harga solar dan biodiesel/biofuel sehingga konsumen di SPBU tetap membayar harga yang sama. Kami tidak membuat pengalokasian secara khusus, karena besarannya tergantung harga solar (MOPS), harga biofuel (indeks harga internasional) dan kurs. Ketiga faktor itu terus bergerak dan berubah dari hari ke hari,” jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER