Kemudahan Berbisnis Indonesia Hanya Naik 5 Peringkat

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 09:28 WIB
Bank Dunia menempatkan Indonesia di peringkat 109 dari sebelumnya posisi 114 dalam peringkat kemudahan berbisnis 2016 yang baru dirilis tadi malam.
Bank Dunia menempatkan Indonesia di peringkat 109 dari sebelumnya posisi 114 dalam peringkat kemudahan berbisnis 2016 yang baru dirilis tadi malam. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mempermudah investasi baru masuk melalui berbagai perbaikan pelayanan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hanya mampu menaikkan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia sebanyak lima peringkat.

Data ‘Doing Business 2016’ yang dirilis Bank Dunia menyebutkan saat ini Indonesia hanya mampu merangsek ke posisi 109 dari sebelumnya di 2015 pada peringkat ke-114.

Sampai saat ini, Singapura masih belum bisa digeser dari pemuncak klasemen pemeringkatan doing business dibandingkan dengan 188 negara lain di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul di peringkat kedua, juga tetap diduduki oleh Selandia Baru, diikuti Denmark pada peringkat ketiga, Korea Selatan keempat, Hong Kong kelima, Inggris keenam dan Amerika Serikat ketujuh.

Swedia naik satu tingkat ke posisi nomor delapan, beralih tempat dengan Norwegia yang turun ke posisi kesembilan, dan Finlandia bertahan di tempat ke-10.

“Ekonomi moderen saat ini tidak bisa berjalan dengan regulasi yang buruk dan menghambat. Tantangan bagi negara-negara di dunia adalah bagaimana mengidentifikasi dan menemukan mana regulasi yang baik dan diperlukan untuk kemudahan berusaha,” ujar Chief Economist dan Senior Vice President Bank Dunia Kaushik Basu, dikutip dari laman Bank Dunia, Rabu (28/10).

Basu menyebut, Bank Dunia setiap tahun selalu melaporkan perkembangan kemudahan berbisnis dikaitkan dengan perubahan yang terjadi pada peraturan dan sistem birokrasi seluruh negara.

“Untuk para pemimpin negara, survei kami ini penting sebagai bahan perbandingan indikator kemudahan berbisnis di negara lainnya,” jelasnya.

Ia menambahkan jika para pemimpin suatu negara melakukan perbaikan fundamental atas iklim investasi di negaranya, maka peringkat kemudahan berbisnis negara tersebut otomatis naik signifikan.

“10 negara yang dengan tepat mengimplementasikan perbaikan kemudahan berbisnis adalah Kosta Rika, Uganda, Kenya, Cyprus, Mauritania, Uzbekistan, Kazakhstan, Jamaika, Senegal, dan Benin,” jelasnya.

Hal tersebut menjelaskan, mengapa China sebagai negara terbesar kedua dari sisi skala ekonomi hanya berada di peringkat 84, turun satu kasta dibandingkan survei tahun lalu.

Sementara negara emerging market lain yang juga mengalami penurunan peringkat adalah Brazil yang jatuh ke posisi 116 dari sebelumnya peringkat 111, dan Afrika Selatan turun empat tingkat ke peringkat 73.

Namun Rusia, yang tengah mengalami kesulitan ekonominya akibat penurunan harga minyak dan sanksi Barat atas konflik Ukraina, naik peringkatnya menjadi 51 dari sebelumnya 54. Serta India maju ke peringkat 130 dari 134 tahun lalu. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER